Pixel Codejatimnow.com

PMI Rawan Terpapar Omicron, Disnakertrans Jatim Siapkan Pencegahan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
Ilustrasi
Ilustrasi

Jawa Timur - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim menyiapkan pencegahan penularan Covid-19 varian baru Omicron yang baru-baru ini diumumkan merebak di negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Ini menyusul banyak pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur yang penempatan di negara tersebut.

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Disnakertrans Jatim, Sunarya mengatakan bagi PMI yang hendak berangkat ke negara tujuan wajib mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Seperti vaksin harus menyesuaikan dengan yang diakui negara penempatan.

"Kami penuhi sesuai negara penempatan. Harus menuruti," kata Sunarya kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).

Sementara bagi PMI yang akan pulang ke kampung halaman, Sunarnya menginformasikan bahwa pintu keluar dan masuk Bandara Juanda, Surabaya di Sidoarjo, masih ditutup. Saat ini semuanya pulang melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Bandara Sam Ratulangi, Manado.

Apabila lolos skrining dari pintu masuk internasional tersebut, PMI masih diwajibkan untuk tes swab dan karantina. Sesampainya di Jatim, prosedur yang sama juga akan dijalani PMI. Tempat karantina telah disiapkan di Rumah Sakit Haji, Surabaya. Jika positif akan dirujuk ke RS Lapangan Indrapura.

Baca juga:
Kasus Covid-19 di Kediri Naik Signifikan, Anosmia Bukan Lagi Gejala Spesifik

Nah, apabila PMI itu negatif dan menyelesaikan karantina tiga hari, diperbolehkan pulang ke daerah asal. Saat di kabupaten/kota setempat, PMI disuruh karantina. Ketika di rumah juga karantina selama 14 hari dengan pengawasan RT/RW dan puskesmas.

"Itu prosedur mengantisipasi prosedurnya," jelas Sunarya.

Baca juga:
Antisipasi Omicron, Dinkes Lamongan akan Ukur Antibodi Warga 9 Kecamatan

Dia menambahkan, beberapa negara tujuan PMI telah dibuka. Jatah untuk Jatim sebanyak 37 ribu PMI. Negara-negara tujuan terbanyak antara lain, Hong Kong, Taiwan, Singapura dan Brunei Darussalam.

"Kalau di Arab Saudi masih belum," tandasnya.