Pixel Codejatimnow.com

Tanggulangi Penularan HIV/AIDS, Dinkes Banyuwangi Terapkan 3 Zero

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Rony Subhan
Ilustrasi/Wikipedia
Ilustrasi/Wikipedia

Banyuwangi - Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Priyo Santoso mengaku mendapat informasi bahwa penderita HIV/AIDS di Bumi Blambangan tercatat sebanyak 5535 orang.

"Saya prihatin di Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember kemarin, seakan-akan Banyuwangi mendapatkan kado spesial dengan bertambahnya jumlah kasus HIV/AIDS yang mencapai 5535 penderita dan angka kematian mencapai 642," ucap Priyo, Kamis (2/12/2021).

Priyo mengaku jika belakangan ini pemerintah daerah disibukkan dengan pencegahan Pandemi Covid-19. Untuk itu dia meninta pemkab tidak hanya fokus pada penanganan Covid-19, tetapi juga pada penyakit lainnya seperti HIV/AIDS.

"Penyakit HIV/AIDS juga momok yang menakutkan dan harus mendapatkan perhatian. Jangan sampai kita abaikan dan hanya terfokus pada Covid-19," jelas Priyo.

Politisi muda PKB ini meminta Pemkab Banyuwangi melakukan tracing dan pendataan secara detail by name by address pada penderia HIV/AIDS. Sehingga penanganan dan pengobatannya bisa dilakukan secara rutin.

"Kita akan meminta Bupati Ipuk Fiestiandani untuk memprioritaskan penanganan kasus HIV/AIDS, karena hingga kini belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi HIV/AIDS ini," tegasnya.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi ini juga berharap ada sinergi dari seluruh pemegang kebijakan di Bumi Blambangan untuk melakukan tindakan melalui sosialisasi pencegahan HIV/AIDS kepada masyarakat secara komprehensif.

"Pemerintah daerah harus maksimal melakukan sosialisasi dan pencegahan HIV/AIDS ini," sambung dia.

Baca juga:
SosEdu Pencegahan HIV AIDS dan TB di SMA Negeri 7 Surabaya, Ini Tujuan PGN

Priyo juga menghimbau masyarakat intens melakukan pemeriksaan kesehatan. Dan jika ada di antara mereka terkena atau terdampak penyebaran HIV/AIDS, segera melapor ke pusat layanan kesehatan yang ada.

Masyarakat diminta tidak perlu khawatir dan takut, karena status setiap pasien atau korban dari penyebaran HIV/AIDS akan dilindungi dengan aman.

Sementara Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Banyuwangi, Dr. Andriyani Taufiq menjelaskan, kasus HIV/AIDS di wilayahnya per 1 Desember 2021 tercatat 5535. Ada 45 puskesmas dan 4 rumah sakit yang dapat melayani pemeriksaan HIV.

Menurut Andriyani, untuk percepatan pencapaian penanggulangan orang tertular virus HIV di Banyuwangi, pemkab melalui dinas kesehatan melakukan penanggulangan meliputi tiga zero.

Baca juga:
Menanti Penetapan Tersangka Kasus Limbah Medis di Bangkalan

"Zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS dan zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS di Tahun 2030. Untuk menanggulangi peningkatan penderita, kita terus meningkatkan testing HIV. Pemantauan dan pengawasan dilakukan oleh puskesmas sesuai wilayah masing-masing," papar dia kepada jatimnow.com.

Andriyani menambahkan, pasien HIV tidak perlu diisolasi.

"Untuk itu kita terus melaksanakan edukasi kepada masyarakat untuk menghilangkan stigma atau diskriminasi yang berkembang," pungkasnya.