Pixel Codejatimnow.com

Banyak Milenial Geluti Smart Farming, Gerindra Jatim Minta Beri Fasilitas

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Wakil Ketua Gerindra Jatim, Hidayat
Wakil Ketua Gerindra Jatim, Hidayat

jatimnow.com - Partai Gerindra Jawa Timur meminta pemerintah memberikan fasilitas kepada kaum milenial untuk mengembangkan konsep smart farming.

Konsep smart farming ini mulai dilirik kalangan milenial di Jatim. Konsep bertani dengan inovasi teknologi tersebut terbukti menghasilkan panen yang lebih besar dengan kurun waktu yang singkat.

Ditambah dengan kualitas produk yang lebih bagus, konsep pertanian ini mulai dilirik oleh kalangan milenial di Jawa Timur.

"Ini potensi yang cukup bagus karena anak muda banyak yang minat ke dunia pertanian. Tapi yang penting adalah bagaimana potensi ini ditangkap oleh pemerintah dan pemerintah kita harapkan memfasilitasi tumbuh dan kembangnya petani milenial ini," ungkap Wakil Ketua Gerindra Jatim, Hidayat, Rabu (22/9/2021).

Hidayat yang juga menjabat Ketua Komisi C DPRD Jatim itu menyebut, di Jatim kurang lebih ada sekitar 3 juta pemuda yang sedang konsen menjalankan smart farming. Menurut dia, hal itu merupakan sinyal positif untuk ketahanan pangan Jatim, terlebih secara nasional.

Baca juga:
Geliat Petani Millenial di Lamongan

"Petani milenial ini kan ujung tombak pertumbuhan pertanian, di tengah jumlah petani yang semakin menurun. Sehingga tercipta kembali ketahanan pangan di Indonesia, khususnya Jawa Timur," papar dia.

Hidayat juga berkomitmen akan berdiri bersama petani untuk mengentas masalah-masalah klasik yang dialami petani, mulai tanam hingga penjualan hasil panen.

"Gerindra akan masuk di situ mengatasi masalah petani, sehingga bisa lebih enjoy," tambahnya.

Baca juga:
Gagal Jadi Bos Kafe, Pria Banyuwangi Sukses jadi Petani Melon Milenial

Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Hidayat berniat akan berkolaborasi dengan industri-industri untuk mengontrol stabilitas harga di pasaran. Kolaborasi itu nantinya diharapkan mampu mendongkrak produk pertanian Jatim, diakui oleh nasional hingga go internasional.

"Kemudian yang kedua problem panen kan biasanya harganya bermasalah. Nah, nanti kita akan bantu membuat jaringan, memperkuat jaringan pemasaran, membantu membuatkan lapak-lapak yang bisa diakses oleh banyak pihak, sehingga petani bisa menjual dengan harga yang baik," tandasnya.