Pixel Codejatimnow.com

Akankah PDIP dan Golkar Berkoalisi Usung Khofifah di Pilgub Jatim 2024?

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Pertemuan para petinggi PDIP dan Golkar Jatim, Jumat (27/8/2021)
Pertemuan para petinggi PDIP dan Golkar Jatim, Jumat (27/8/2021)

jatimnow.com - Nama Gubernur Khofifah Indar Parawansa sempat disinggung dalam pertemuan para petinggi Partai Golkar Jatim PDI Perjuangan (PDIP) Jatim.

Pertemuan yang diadakan di kantor DPD PDIP Jatim Jalan Kendangsari, Surabaya pada Jumat (27/8/2021) itu dihadiri Ketua Golkar Jatim M Sarmuji dan Ketua PDIP Jatim Kusnadi.

Pertemuan digelar secara terbuka. Namun pada beberapa kesempatan terdapat pertemuan secara tertutup di ruang kerja Kusnadi. Usai menggelar pertemuan, keduanya sempat menyebut nama Khofifah.

Akankah kedua partai tersebut berkoalisi mengusung Khofifah di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024?

Baca juga:  Petinggi PDIP dan Golkar Jatim Bertemu, Bahas Pilgub atau Pilpres 2024?

Pengamat Politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Umar Solahudin menyebut, sosok Khofifah memang sudah leading di Jawa Timur. Sehingga cukup wajar jika kedua partai itu melirik nama Khofifah.

"Kalau misalnya Golkar dan PDIP sudah muncul dan membicarakan Khofifah, saya kira sah-sah saja. Karena Khofifah sudah teruji di pilgub kemarin dan saat ini kalau pengen mencari tokoh Jawa Timur, yang bisa di-running ya Khofifah, tidak ada lagi," ujar Umar kepada jatimnow.com, Sabtu (27/8/2021).

Umar menambahkan, kekuatan Khofifah di Jatim tidak bisa diragukan. 30 juta suara dari Jatim didapat dari garis Nahdliyin. Dalam politic electoral parpol tentunya akan lebih melirik seseorang dengan tingkat kemenangan yang unggul.

Pengamat Politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Umar SolahudinPengamat Politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Umar Solahudin

"Kalau Jawa Timur harus diakui Khofifah ini memang leading. Saya kira memang menjadi incaran dari partai-partai lain," tambah Umar.

Baca juga:
PDIP Lamongan Buka Penjaringan Bacabup-Bacawabup

Selain itu, kemistri Golkar dan PDIP juga sudah terbilang sambung. Mengingat kedua partai sama-sama di garis nasionalis. Umar juga mengatakan, Golkar merupakan partai besar, terbukti dengan pengalamannya yang bertahun-tahun mendapat kursi yang tinggi.

"Terkhusus dengan Golkar ini kan memang tipikal partai yang koalisi bukan oposisi. Dalam sejarahnya juga tidak ada. Nah, kalau Golkar mendekat dengan PDIP saya rasa memang PDIP sedang berkuasa dan kalau dilihat dikomposisi Golkar juga lumayan di urutan ketiga setelah Gerindra," terangnya.

Umar menyadari pilgub dan pilpres memang masih lama. Namun menurutnya, kebanyakan partai memang harus start lebih panjang untuk memperkuat mesin dan memasang ranjau-ranjau politik.

"Memang sekarang partai politik sedang pasang kuda-kuda, mulai menggerakan mesinnya, salah satunya menjalin komunikasi politik dengan beberapa partai, termasuk dengan partai penguasa yakni PDIP dan Golkar memiliki karir politik yang panjang," tandas Umar.

Sementara dalam pertemuan kemarin, Ketua Golkar Jatim Sarmuji yang datang ke PDIP ditemani Sekretaris Sahat Tua Simanjuntak beserta rombongan.

Baca juga:
Fraksi PDIP Lempar Pantun ke Eri-Armuji saat Sidang Paripurna DPRD Surabaya

Sarmuji mengaku secepatnya akan mendorong kinerja Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk membuat skala prioritas percepatan ekonomi di Jatim.

"Insya Allah problem yang diatasi Jawa Timur akan selesai. Kita nggak ngevaluasi gubernur. Kita justru ingin membantu gubernur mencapai visi misinya dan dua-duanya (Golkar-PDIP) sepakat kok," ucap anggota DPD RI itu.

Sementara Ketua PDIP Jatim Kusnadi mengatakan, silaturahmi dari Golkar ini merupakan sinyal positif untuk Jawa Timur.

"Ya kita kan bersilaturahmi. Nah, silaturahmi ini soal yang baik dan ini juga merupakan suatu hal yang luar biasa," ucap Kusnadi.