Pixel Codejatimnow.com

Plesetkan Pancasila, Pemuda Pembuat Tato di Pasuruan Diciduk Polisi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Pemuda pembuat tato di Pasuruan yang plesetkan Pancasila (tengah)
Pemuda pembuat tato di Pasuruan yang plesetkan Pancasila (tengah)

jatimnow.com - Gegara mengunggah video pelesetkan Pancasila dan nama Indonesia melalui status WhatsApp (WA), seorang pemuda di Pasuruan diciduk polisi. Setelah diamankan, pemuda itu diberi pembinaan.

Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adrian Wimbarda menyebut bahwa pemuda itu bernama Faris Akbar Firdaus, warga Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Kata dia, status Faris tersebut diduga dicapture seseorang hingga disebar ke beberap grup WA, tepat di Hari Lahir Pancasila.

"Karena meresahkan masyarakat, yang bersangkutan kita jemput dan kita beri pembinaan. Kemudian kita serahkan ke pemerintah desa setempat," jelas Adrian, Rabu (2/6/2021).

Di hadapan polisi dan Pemerintah Desa Beji, Fariz mengaku jika unggahan itu adalah kritik yang ditulisnya terhadap kondisi negara saat ini. Fariz akhirnya meminta maaf atas unggahannya tersebut.

"Saya mengaku bersalah dan meminta maaf kepada seluruh Bangsa Indonesia atas perbuatan yang saya lakukan. Saya mengakui bahwa Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Fariz di Mapolres Pasuruan.

Baca juga:
Unair Tegaskan: Presiden, Jangan Tinggalkan Nilai Etis Pancasila!

Fariz beralasan, dengan kritik berupa plesetan tersebut, harapannya agar pemerintah lebih baik lagi dalam memajukan Indonesia.

"Harapannya ke depan lebih baik lagi. Yang saya maksud ke depannya lebih baik lagi," tandasnya.

Baca juga:
Gubernur Khofifah Singgung Pengangguran Terbuka dalam Pembukaan KCS 2023

Sementara Kepala Desa Beji, Syarifudin menegaskan bahwa Fariz berprofesi sebagai pembuat tato dan sablon yang dikenal baik oleh masyarakat. Meskipun kadang orang yang tidak kenal merasa takut jika melihat perawakan Fariz yang penuh tato dan percing tindik.

"Kami tidak menyangka jika Fariz ini masang status seperti itu dan viral sampai seperti ini. Kami pemdes akan membina warga kami, agar hal serupa tidak terjadi," pungkas Syarifudin.