Pixel Codejatimnow.com

Serabi Ponorogo, Kue Tradisional yang Tak Lekang Oleh Zaman

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Endang, generasi kelima pembuat dan penjual serabi Ponorogo
Endang, generasi kelima pembuat dan penjual serabi Ponorogo

jatimnow.com - Di tengah gempuran produk kuliner modern, serabi Ponorogo yang biasa dihidangkan sebagai takjil berbuka puasa masih banyak diminati. Kue tradisional ini tak lekang oleh zaman.

Endang Papik, salah satu penjual serabi di Kerun Ayu, Desa Ploso Jenar, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo mengaku bahwa dirinya sudah menjual serabi selama 20 tahun.

"Saya sudah menjual serabi selama 20 tahun. Saya generasi ke lima," ujar Endang, Minggu (9/5/2021).

Endang menjelaskan bahwa serabi Ponorogo lain dengan Serabi Solo atau Bandung. Serabi Ponorogo memiliki rasa gurih. Sedangkan serabi dari daerah lain cenderung manis dan lembek.

Saat ditanya resep, Endang mengaku hanya memakai bahan tepung beras, kelapa parut dan garam. Dengan resep itu, dalam sehari dia mampu menghabiskan 20 liter atau sekitar 40 adonan.

Serabi PonorogoSerabi Ponorogo

Setelah jadi, Endang menjual satu porsi serabi dengan harga Rp 5 ribu untuk 5 potong. Endang bisa mendapat omzet per hari hingga Rp 1,2 juta.

Baca juga:
Pengusaha Kue di Pasuruan Tembus Omzet Total Rp93 Juta di Bulan Ramadan

"Sehari bisa seribu potong kue terjual," ujar Endang.

Lokasi berjualan Endang di Kerun Ayu memang strategis. Karena daerah itu merupakan jalan penghubung antara jalur Ponorogo dengan Wonogiri, Jawa Tengah.

Sejak larangan mudik diberlakukan, Endang mengaku sempat was-was. Sebab momen mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri menjadi satu-satunya harapannya untuk meraup keuntungan.

"Biasanya banyak orang luar kota mampir ke sini untuk beli oleh-oleh. Tapi sejak adanya larangan mudik, ya bisa dipastikan jualan saya tidak akan sebanyak dulu," ungkap Endang.

Baca juga:
5 Kuliner Lamongan, Kelezatan Melegenda sejak 1898

Wanita berumur 40 tahun ini mengaku bahwa setiap ramadan warungnya buka pada siang sampai maghrib. Namun jika di luar bulan puasa, dia buka dari pagi sampai sore.

"Nah kan kalau ramadan bisa buat takjil. Lebaran nanti, hari raya kedua saya buka lagi," pungkasnya.