Pixel Codejatimnow.com

Polisi Usut Video Viral Pria di Surabaya Sebut Pengunjung Mal Bermasker Tolol

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Kolase tangkapan layar video pria sebut pengunjung mmal bermasker orang tolol yang viral di media sosial
Kolase tangkapan layar video pria sebut pengunjung mmal bermasker orang tolol yang viral di media sosial

jatimnow.com - Polisi menyelidiki video viral seorang pria tak bermasker yang menyebut bahwa para pengunjung mal yang memakai masker merupakan orang goblok dan tolol.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian membenarkan bahwa timnya sedang menyelidiki peristiwa tersebut.

"Kami melakukan penyelidikan setelah video tersebut viral di media sosial," jelas Oki saat dikonfirmasi jatimnow.com.

Dalam video berdurasi 35 detik yang beredar tersebut, pria tanpa masker itu brewok dan memakai kacamata. Sambil berbicara, pria itu merekam suasana mal dan pengunjungnya.

Baca juga:  Viral Video Pria di Surabaya Sebut Pengunjung Mal Bermasker Orang Tolol

"Nggak pake masker jadinya kan. Orang-orang tolol nih lihat. Kenapa anda tolol sekali. Wong (orang) goblok, wong goblok. Wong congok-congok (bodoh) iki nggawe (pakai) masker goblok," ucap pria tersebut sambil mengarahkan videonya ke para pengunjung mal yang memakai masker.

Baca juga:
Ini Kronologi Kejadian Pelaku Curanmor di Ponorogo yang Kepergok Warga

Informasi yang diterima jatimnow.com, pria itu merekam pernyataannya saat mengunjungi Pakuwon Mall, Surabaya.

Commercial Director PT Pakuwon Jati Tbk, Sutandi Purnomosidi membenarkan bila peristiwa itu terjadi di Pakuwon Mall Surabaya barat.

"Betul di Pakuwon Mall. Sedang ditelusuri Polrestabes (Surabaya) untuk dicari orangnya itu, provokator itu," jawab Sutandi saat dikonfirmasi jatimnow.com, Senin (3/5/2021) sore.

Baca juga:
Begini Nasib Pelaku Curanmor di Ponorogo usai Kepergok Warga

Menurut Sutandi, pria itu dicari kepolisian bukan karena laporan pihak Pakuwon Mall.

"Oh tidak, kami tidak melaporkan. Tapi kami dapat info dari Polrestabes. Itu kan memang mengganggu kepentingan umum," tegasnya.

Namun Sutandi mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan peristiwa itu terjadi. Dirinya tahu setelah video tersebut viral di media sosial.