Pixel Codejatimnow.com

Pilkada Banyuwangi 2020

Bertemu Umat Hindu, Ipuk-Sugirah Komitmen Jaga Toleransi Beragama

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Rony Subhan
Ipuk Fiestiandani saat bertemu umat Hindu di Kecamatan Siliragung beberapa waktu lalu
Ipuk Fiestiandani saat bertemu umat Hindu di Kecamatan Siliragung beberapa waktu lalu

jatimnow.com - Banyuwangi telah dikenal menjadi kabupaten dengan toleransi umat agamanya. Inilah yang menjadi salah satu komitmen Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati, Ipuk Fiestiandani dan Sugirah.

Hal itu disampaikan Ipuk saat bertemu umat Hindu di Kecamatan Siliragung beberapa waktu lalu. Ipuk menyatakan komitmennya menjaga toleransi antar umat beragama.

"Banyuwangi selama ini telah dikenal dengan kerukunan umat agamanya. Bahkan meraih Harmony Award. Itulah yang harus kita jaga. Kami memastikan kerukunan antar-umat beragama akan selalu terjaga. Tidak akan ada kebijakan yang bias atau merugikan kelompok tertentu," ungkap Ipuk, Jumat (20/11/2020).

Ipuk menjelaskan, pembangunan dan kemajuan yang diraih Banyuwangi saat ini juga tidak lepas dari kerukunan umat beragama, sehingga membuat kondisi Bumi Blambangan kondusif.

"Kerukunan umat beragama itu menjadi modal utama bagi pembangunan Banyuwangi," tutur Ipuk.

Baca juga:
KPU Banyuwangi Sebut Gugatan Paslon 1 Tidak Jelas dan Kabur

Sementara Sugirah menambahkan, pihaknya akan terus memupuk kerukunan antar umat beragama dengan menggelar pertemuan rutin lintas tokoh agama. Sehingga berbagai persoalan yang dapat mengganggu kerukunan umat beragama bisa ditanggulangi sedini mungkin.

Sugirah menyebut, kerukunan umat beragama adalah modal penting untuk menyelesaikan persoalan di Banyuwangi, seperti kemiskinan, pengangguran, pendidikan hingga kesehatan.

Menurutnya, ke depan selain memberikan insentif untuk para pegiat keagamaan, juga ada bantuan renovasi pondok pesantren, renovasi rumah ibadah dan bantuan dana operasional rumah ibadah seluruh agama di Banyuwangi.

Baca juga:
Kuasa Hukum Ipuk-Sugirah Patahkan Tudingan Yusuf-Riza

Juga pelatihan peningkatan kapasitas dengan mengikutsertakan guru ngaji dan guru agama dalam kursus-kursus, disiapkan bantuan kitab atau buku serta media pembelajaran lainnya.

"Para pemuda lintas agama juga bisa mendapat beasiswa studi agama ke berbagai kampus atau perguruan tinggi sesuai dengan agama masing-masing," tandasnya.