Pixel Codejatimnow.com

Tim ITB Juarai Lomba Geoteknik Mahasiswa 2020 yang Digelar ITS

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sandhi Nurhartanto
Tim Kuya Ab1naya dari ITB yang menjadi juara 1 Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020
Tim Kuya Ab1naya dari ITB yang menjadi juara 1 Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020

jatimnow.com - Tim Kuya Ab1naya dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memenangkan Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 yang diselenggarakan Mahasiswa Teknik Sipil ITS bersama PT. Teknindo Geosistem Unggul dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI).

Tim Kuya Ab1naya ITB yang beranggotakan Nugraha Seftyan Jody, Amallya Shilla Pradina dan Harli Meidian Rahmanhadi itu memperoleh nilai 88,04 dan menyabet gelar juara 1 mengalahkan 9 tim finalis dan 68 tim peserta lainnya.

Juara 2 adalah Tim Grha Manusa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang beranggotakan Nicholas Hartono, Ria Verensia dan Candra Kusumasari Wisnu Murti dengan perolehan nilai 78,14.

Sedangkan juara 3 adalah Tim Pacivic Fallcone dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang beranggotakan Cecilia, Fanny Florentini dan Souw Erica Rosaline dengan perolehan nilai 75,82.

Para pemenang memperoleh hadiah uang sebesar Rp 10 juta untuk juara 1, Rp 7,5 jut untuk juara 2 dan Rp 5 juta untuk juara 3. Para juara juga memperoleh trophi serta piagam penghargaan.

Koordinator Tim Kuya Ab1naya ITB, Nugraha Seftyan Jody mengatakan bahwa Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 telah memberikan banyak pembelajaran. Untuk itu dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia.

"Lomba ini kan kompetisi, jadi saya merasa di-push untuk belajar. Karena studi kasus yang dilombakan adalah perancangan, saya harus banyak belajar dari hulu ke hilir. Pokoknya lomba ini sangat berbobot, tapi asyik banget," ujar Nugraha.

Sementara Ria Verensia, anggota Tim Grha Manusa dari UGM mengaku bahwa niat untuk mengikuti lomba ini sudah sejak setahun lalu, saat dia ikut seminar di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Saat itu diputar video dokumentasi Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional sejak Tahun 2014 hingga Tahun 2019 yang menjadikannya ingin ikut lomba di tahun berikutnya.

"Saat itu saya cuma sebagai peserta seminar dan cuma bisa lihat video lombanya dan lihat video awarding-nya. Ternyata sekarang saya bisa ikut langsung, walaupun secara online dan nggak nyangka menyabet juara 2. Andaikan nggak online, aku yakin bakal lebih seru lagi," ucap Ria.

Lomba yang bertajuk Geotechnical Engineering Competition (GEC) itu diikuti 69 tim yang berasal dari 28 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Babak penyisihan tersisa 10 tim untuk maju ke babak final. 10 tim finalis itu adalah 1 tim dari ITS, 3 tim dari ITB, 1 tim dari UNPAR Bandung, 2 tim dari UGM, 1 tim dari UNEJ Jember dan 2 tim dari UNDIP.

Baca juga:
Ketika 4 Kampus di Jatim Serukan Pilpres 2024 Cacat Demokrasi

Pada babak final, 10 tim finalis saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Selama empat hari sejak 28 Oktober 2020, 10 tim finalis harus mengikuti rangkaian babak final secara virtual.

Pada 29 hingga 30 Oktober 2020 selama 12,5 jam mereka harus berkompetisi melakukan perancangan pekerjaan perbaikan tanah lunak untuk perpanjangan landas pacu suatu bandar udara.

Pada hari terakhir, tanggal 31 Oktober 2020, para finalis mempresentasikan hasil perancangannya di hadapan 5 orang anggota dewan juri yang semuanya merupakan ahli geoteknik dari HATTI.

Kelima juri itu adalah Ir. Wahyu P. Kuswanda (Ketua merangkap Anggota), Dr. Ir. Helmy Darjanto, Dr. Ardy Arsyad, Dr. Yustian Heri Suprapto dan Dr. James Jatmiko Oetomo.

Ketua Dewan Juri, Ir. Wahyu mengatakan bahwa para juara kemampuannya sangat mengagumkan. Dalam waktu hanya 12,5 jam, mereka mampu menyelesaikan laporan perancangan pekerjaan perbaikan tanah lunak dengan tingkat permasalahan geoteknik yang sangat kompleks.

Baca juga:
2 Universitas Rusia Buka Kantor Representatif di ITS Surabaya, Ini Tujuannya

Apalagi beberapa tim memiliki rekan anggota tim yang lokasinya berjauhan. Ada tim yang anggotanya berlokasi di kota yang berlainan, bahkan berlainan pulau.

"Walaupun mereka masih mahasiswa teknik sipil semester VII, bahkan ada yang masih Semester V, namun mereka dengan sangat bagus mampu mempresentasikan hasil perancangannya dan dengan tangkas menjawab pertanyaan dewan juri yang telah berpengalaman sebagai ahli geoteknik," ujar Ir. Wahyu yang telah 6 kali menjadi Ketua Dewan Juri Lomba yang sama sejak Tahun 2014.

Sebelumnya Ketua Umum HATTI, Prof. Ir. Widjojo Adi Prakoso berharap Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2020 ini akan membuka dan memperluas wawasan para mahasiswa tentang apa itu bidang geoteknik dan apa itu profesi ahli geoteknik.

"Kami juga berharap lomba ini juga meningkatkan sejumlah soft skill para mahasiswa yang akan menjadi bekal setelah lulus dari perguruan tinggi mereka masing-masing," tambah Prof. Ir. Widjojo yang juga menjabat sebagai Guru Besar Geoteknik Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Sabtu (24/10/2020).

Koordinator panitia lomba Ifarrel Rachmanda Hariyanto mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, panitia serta PT. Teknindo Geosistem Unggul dan HATTI.