Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Eri Cahyadi Tak Hadiri Deklarasi Damai, Ini Kata Praktisi Hukum

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Paslon Eri Cahyadi-Armudji diwaliki timnya (kiri) saat Deklarasi Damai Pilwali Surabaya 2020 yang digelar Bawaslu di Hotel Majapahit, Jumat (25/9/2020)
Paslon Eri Cahyadi-Armudji diwaliki timnya (kiri) saat Deklarasi Damai Pilwali Surabaya 2020 yang digelar Bawaslu di Hotel Majapahit, Jumat (25/9/2020)

jatimnow.com - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tidak hadir dalam acara deklarasi damai dan penandatangan pakta integritas yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU setempat.

KPU Kota Surabaya menggelar deklarasi damai Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 pada Sabtu (26/9/2020). Dalam deklarasi ini, pasangan calon nomor urut 1 hanya dihadiri Armudji. Sedangkan Eri Cahyadi tidak hadir.

Sementara Pasangan Calon Nomor Urut 2, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno tampak hadir.

Begitu pula pada saat deklarasi damai yang digelar Bawaslu Surabaya pada Jumat (25/9/2020). Dalam deklarasi di Hotel Majapahit itu, paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armudji hanya diwakili dua orang timnya, yaitu Handrean Renanda dan Purwadi.

Sedangkan paslon nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman hadir didampingi ketua tim pemenangannya.

Praktisi hukum di Surabaya, Abdul Malik menyayangkan ketidakhadiran Eri Cahyadi di acara deklarasi damai yang digelar Bawaslu maupun KPU tersebut.

Baca juga: 

"Tidak hadir berarti tidak menghormati KPU, Bawaslu. Itu tidak gentelman, tidak berintegritas, tidak punya tanggungjawab tentang Surabaya. Tidak tanggungjawab menyatukan warga Surabaya. Tidak mau mengamankan Surabaya," ujar Abdul Malik, Minggu (27/9/2020).

Malik yang juga advokat ini menyarankan Eri Cahyadi lebih baik mundur.

"Kalau belum siap, lebih baik mundur saja. Kalau menurut saya, jujur lebih baik mundur. Ini sudah tanda-tanda tidak mau menjadikan Surabaya kondusif, bersatu, bersinergi dengan penyelenggara pemilu dan aparat penegak hukum di Surabaya," terangnya.

Dia menegaskan jika sudah menyatakan maju sebagai calon wali kota, harus siap menghadapi berbagai risiko dan komitmen kepada warga Surabaya.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Seharusnya dalam pesta demokrasi yang lima tahun sekali ini, secara etika harus hadir. Biar rakyat senang dengan kontestan wali kota yang kompak. Masyarakat jangan disuguhi kecemasan. Kalau tidak komitmen dan tidak konsisten, saya sarankan mundur saja. Itu lebih arif dan bijaksana," tuturnya.

"Kalau tidak hadir dan tidak mau tandatangan pakta integritas, berarti bisa saja nanti tidak bersih dan tidak komitmen dengan ketentuan undang-undang, dengan cara menjaga protokol kesehatan selama pilwali. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Surabaya," ujarnya.

Abdul Malik yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Timur ini menerangkan, menjadi wali kota harus siap dengan menghadapi segala risiko, serta komitmen untuk kepentingan masyarakat Surabaya.

"Jadi wali kota harus siap segalanya, siap resiko dan komitmennya pada warga Surabaya. Kalau tidak siap, lebih baik mundur lah. Eman mas belum waktunya memimpin Surabaya," ungkap dia.

"Arek Suroboyo iku (itu) petarung. Surabaya iku Suro (hiu) dan Boyo (buaya)," tegas Malik.

Sebelumnya kepada wartawan, Handrean menyampaikan bahwa Eri-Armudji tidak bisa turut serta dalam kegiatan deklarasi damai yang digelar Bawaslu Surabaya karena menghadiri pertemuan dengan warga. Agenda dengan warga, kata dia, sudah jauh-jauh hari disusun, sehingga tidak bisa ditinggalkan.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Beliau Mas Eri dan Pak Armudji kebetulan tidak bisa hadir karena agenda yang jauh-jauh hari sudah disusun. Bukan kita mengurangi rasa hormat kepada Bawaslu. Kita minta maaf atas tidak hadirnya. Karena tadi malam Mas Eri dan Pak Armudji sempat kelelahan," ujar Handrean, Jumat (25/9/2020).

"Kita juga sudah konfirmasi dengan masyarakat, karena agenda jauh-jauh hari sudah disusun. Jadi kita enggak bisa membatalkan begitu saja," tambahnya.

Sementara saat deklrasi damai yang digelar KPU Surabaya, Armudji menyampaikan bahwa Eri tidak bisa turut serta dalam kegiatan tersebut karena harus mendampingi saudaranya yang sedang sakit. Armudji pun memohon doa kepada peserta acara agar saudara dari Eri Cahyadi diberikan kesembuhan.

"Beliau harus mengantarkan saudaranya masuk ke rumah sakit (RS). Kita doakan mudah-mudahan segara sembuh," ungkap Armudji saat memberikan pidato sambutan, Sabtu (26/9/2020).