Pixel Codejatimnow.com

Perjalanan hingga Dirobohkannya Rumah di Ponorogo

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Rumah di Ponorogo yang dirobohkan
Rumah di Ponorogo yang dirobohkan

jatimnow.com - Sebuah rumah di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo dirobohkan paksa oleh Kalam, lantaran Kasemi, ibu kandungnya tak kunjung melunasi uang pengganti pembangunan rumah tersebut.

Ternyata sebelum pembongkaran dilakukan, Pemerintah Desa Tumpuk sudah melakukan mediasi tiga kali. Dalam mediasi itu dipertemukan Kalam, Kasemi dan keluarga besarnya.

Kepala Desa (Kades) Tumpuk, Imam Sulardi mengatakan, para pihak yang bersengketa dimediasi di kantor desa. Namun, mediasi yang digelar tiga kali itu ternyata tidak membuahkan hasil.

"Sudah kita mediasi hingga tiga kali," ujar Imam, Selasa (22/9/2020).

Baca juga:  Viral Anak di Ponorogo Robohkan Rumah yang Bakal Ditempati Ibunya

Baca juga:
Bercerai dengan Istri, Pria di Pamekasan Robohkan Rumah Pakai Alat Berat

Menurut Imam, karena tidak ada titik temu, rumah yang dipermasalahkan itu akhirnya dirobohkan oleh Kalam. Rumah itu memang dibangu oleh Kalam dan istrinya. Namun tanah tempat rumah itu dibangun adalah milik keluarga besarnya.

"Keluarga besar tidak mengizinkan tanah itu diatasnamakan Pak Kalam. Akhirnya Pak Kalam ikut istrinya pulang ke Trenggalek sejak empat tahun lalu," terang Imam.

Imam menyebut bahwa rumah itu sempat mau dijual oleh Kalam. Karena hanya bangunan rumahnya saja, akhirnya tidak kunjung laku.

Baca juga:
Ini Rencana Sunarti, Istri yang Bongkar Rumah di Ponorogo karena Cemburu

Dan sebenarnya, Kasemi sudah mau menyerahkan tanah itu ke Kalam, dengan catatan Kalam pulang ke Ponorogo. Sedangkan Kalam sudah punya rumah di Trenggalek.

"Pak Kalam tidak mau, akhirnya dibongkar saja. Saya sudah memediasi supaya tidak dibongkar, tapi ya itu haknya Pak Kalam," tandas Imam.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.