Pixel Codejatimnow.com

SDN Kapasari VIII Surabaya Juara 1 Lomba Gudep Ramah Lingkungan Jatim

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Hodroponik antarkan SDN Kapasari VIII Surabaya Juara 1 Lomba Gudep Ramah Lingkungan Jatim
Hodroponik antarkan SDN Kapasari VIII Surabaya Juara 1 Lomba Gudep Ramah Lingkungan Jatim

jatimnow.com - Kebiasaan mencintai lingkungan mengantarkan SDN Kapasari VIII Surabaya menyabet dua prestasi pada kejuaraan lomba Gugus Depan (Gudep) Ramah Lingkungan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.

Dua kategori lomba yang berhasil diraih sekolah di Jalan Kusuma Bangsa itu adalah juara 1 pada kategori gudep pangkalan SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Bahkan salah satu staf pengajarnya, yaitu Eny Murtiningtyas juga dinobatkan sebagai pembina patriot lingkungan terbaik gudep ramah lingkungan se Jatim.

Dalam lomba tersebut, anggota pramuka pangkalan SDN Kapasari VIII mengandalkan hidroponik yang jumlahnya 1.260 sayuran hidroponik.

Ribuan sayuran hidroponik yang terdiri dari kangkung, sawi samhong dan sawi pakcoy alias sawi daging itu tidak hanya ditanam di pangkalan. Melainkan 860 di antaranya ditanam di rumah anggota pramuka (siswa) dan kemitraan.

"Benih kita semai di pangkalan selama 10 hari kemudian kita bagi ke anggota pramuka dan kemitraan yang menjadi binaan kami, mulai dari sekolah hingga karang taruna," ujar Kepala SDN Kapasari VIII, Rini Winarsih melalui Eny Murtiningtyas, Koordinator Lomba Pramuka Patriot Ramah Lingkungan 2020 SDN Kapasari VIII, Kamis (17/9/2020).

Salah satu staf pengajar SDN Kapasari VIII Surabaya, Eny Murtiningtyas yang dinobatkan sebagai pembina patriot lingkungan terbaik gudep ramah lingkungan se JatimSalah satu staf pengajar SDN Kapasari VIII Surabaya, Eny Murtiningtyas yang dinobatkan sebagai pembina patriot lingkungan terbaik gudep ramah lingkungan se Jatim

Menurut Eny, pangkalan SDN Kapasari VIII itu juga menggelorakan satu anggota pramuka satu hidroponik di rumah masing-masing.

"Hidroponik yang dilakukan anggota gugus depan di rumah menggunakan media botol bekas air mineral dengan sistem wick. Ada 500 anggota yang membuatnya di rumah," terang Eny.

Meski lomba ini digelar di tengah Pandemi Covid-19, ratusan sayuran hidroponik yang telah tersebar di rumah anggota itu tetap hidup. Sebab Eny menerapkan diskusi dan pengontrolan melalui daring.

Baca juga:
Pj Wali Kota Probolinggo Bakal Kembangkan Melon Hidroponik di Lahan Aset Pemkot

"Kita membuat grup sekolah, setiap hari semua anggota kita imbau untuk memfoto perkembangan sayuran hidroponik itu dan menyampaikannya di grup dan alhamdulillah kurang lebih ada 1000 sayur yang berhasil dipanen," jelasnya.

Pihaknya juga bermitra dengan gugus depan pangkalan SDN Peneleh I, RT 13 RW 13 Kebraon Indah dan Warung Kopi (Warkop) Kodok untuk menularkan kegeraman menjaga lingkungan.

"Pada kemitraan ini, kami membina mereka untuk bercocok tanam hidroponik. Pemilik dan pelangganya menyambut antusias. Istilahnya pilih, petik dan masak sayur hidroponik yang segar itu bersama menu mie yang dipesan pelanggan," terangnya.

Beberapa proyek penunjang juga dilakukan gugus depan ini. Di antaranya budidaya tanaman kolbanda, membaikan masker gratis, membuat lubang resapan biopori dan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

"Semua proyek penunjang itu dilaksanakan di pangkalan. Pada sebelum pandemi pada waktu lalu, kita juga membuat bazar sehat yang mayoritas menunya terbuat dari tanaman kolbanda ini," tandasnya.

Baca juga:
Pasutri di Lamongan Sukses Usaha Hidroponik Sayur Mayur, Simak Kiat-kiatnya!

Sementara Ketua Tim Juri Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur, Mochammad Zamroni mengungkapkan bahwa lomba Gudep Ramah Lingkungan Jatim 2020 ini merupakan kelanjutan dari pelatihan yang diberikan kepada para pembina dari 38 kwarcab di Jatim.

Kepada pembina yang mengikuti pelatihan pada 6 Juli 2020 lalu diberikan tantangan untuk merealisasikan ilmu yang telah diberikan selama pelatihan.

"Jadi lomba ini challenge bagi para pembina. Mereka diberi waktu sedikitnya satu bulan untuk merealisasikan gudep yang ramah lingkungan di pangkalannya masing-masing," ungjap Zamroni.

Lomba tersebut dibagi dalam tiga jenjang, SD sederajat, SMP sederajat dan SMA sederajat.