Pixel Codejatimnow.com

Penanganan Pasien di Puskesmas Sampung, Ponorogo Diprotes Warga

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Warga Dukuh Janti, Desa Ngelurup, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo saat menyampaikan tuntutannya
Warga Dukuh Janti, Desa Ngelurup, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo saat menyampaikan tuntutannya

jatimnow.com - Puluhan warga Dukuh Janti, Desa Ngelurup, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo melurug puskesmas setempat, Senin (24/8/2020). Mereka kecewa atas proses pemulangan salah satu warga eks pasien konfirmasi Covid-19.

Sekitar 25 warga itu juga mendatangi Kantor Desa Ngelurup. Mereka datang dengan membawa beberapa spanduk dan poster berisi tuntutan terkait pemulangan pasien Covid-19 yang justru keadaannya kian memburuk.

Ridwan, koordinator aksi mengatakan bahwa aksi itu dilakukan setelah salah satu warga dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 pada 14 Agustus 2020 lalu.

"Warga ini kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah selama 10 hari," terang Ridwan.

Warga itu kemudian dipulangkan pada Minggu (23/8/2020) dengan keterangan hasil swab negatif. Namun saat pemulangan, warga yang merupakan soerang ibu satu anak itu kondisinya justru memburuk. Padahal saat dijemput Satgas Covid-19 sebelumnya, kondisi yang bersangkutan sehat.

"Jadi dia ini berangkatnya sehat, tapi sekarang justru sakit dan tidak bisa berjalan sendiri. Kondisi seperti ini kok dibawa pulang, padahal sudah di rumah sakit," ujarnya.

Ridwan menyebut, proses pemulanga warga itu tanpa sepengatahuan keluarga. Hal itu dibuktikan dengan tidak ditandatanganinya surat pemulangan pasien dari keluarga dan petugas serta saksi dari rumah sakit.

"Jadi tadi malam dipulangkan, tapi keluarga tidak diberitahu kalau pasien mau dipulangkan saat berada di rumah sakit. Kalau tahu sejak awal kan bisa mengambil tindakan cepat melihat kondisinya seperti ini. Keluarga hanya diberitahu setelah pasien dalam perjalan pulang," tambahnya.

Ridwan meminta Desa Ngelurup dan Puskesmas Sampung selaku Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan bertanggungjawab atas kondisi pasien saat ini.

Baca juga:
Seniman Pecut Desak Kejaksaan Selidiki Dugaan Penyelewengan Jasmas Kota Kediri

"Kami menuntut Satgas Desa dan pihak puskesmas bertanggungjawab atas kondisi warga kami ini. Satu lagi soal hasil tes swab litbangkes mohon pihak keluarga juga diberitahu," tegasnya.

Sementara Kepala Desa Ngelurup, Widodo yang menemui warga mengaku belum mengetahui kondisi terkini pasien yang dimaksud. Ia mengaku hanya diberitahu lewat telepon bila salah satu warganya itu telah sembuh dari Corona.

"Untuk kondisi terkini saya tidak tahu. Tapi kemarin memang ditelepon dari puskesmas kalau pasien sudah negatif dan dibawa pulang," paparnya.

Dia meminta agar komunikasi antara Satgas Covid 19 di tingkat kecamatan dan desa terjalin lebih bagus lagi, berangkat dari kasus ini. Sehingga tidak terjadi kasus serupa di kemudian hari.

"Kalau memang bukan Covid-19, supaya menjadi koreksi," tambahnya.

Baca juga:
Buruh Putar Balik Usai Cekcok dengan Kasat Lantas Polrestabes Surabaya

Kepala Puskesmas Sampung Suprijanto mengakui terjadi kesalahan teknis dalam kasus ini. Ia juga mengira pasien dalam kondisi sehat, sehingga bisa dipulangkan.

"Saat orang dinyatakan sembuh, saya pikir ya sembuh langsung seperti biasanya. Ya baru ini dalam kondisi berangkat bisa jalan sendiri, pulang perlu diangkat. Dan petugas kami sebenarnya memang tadi malam sudah datang jam 8 sampai rumah dan tadi pagi belum sempat ngecek ke lokasi karena kami kordinasi dengan kepala desa. Kalau memang belum bisa berjalan ya kita rawat saja," sambungnya.

Setelah melakukan mediasi bersama warga, pihak puskesmas akhirnya sepakat membawa kembali pasien itu ke Rumah Sakit Muhammadiyah Ponorogo, untuk menjalani perawatan.

Proses merujuk pesien tersebut ke rumah sakit dikawal ketat oleh petugas polsek dan Koramil Sampung serta disaksikan keluarga dan warga sekitar.