Pixel Codejatimnow.com

Wali Kota Batu Janji Selesaikan Polemik Pembangunan Wisata Alaska

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Spanduk penolakan warga dan pengelola air yang terpasang di gapura Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu
Spanduk penolakan warga dan pengelola air yang terpasang di gapura Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu

jatimnow.com - Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso berjanji menyelesaikan polemik pembangunan Wisata Alas Kasinan (Alaska) di Dusun Srebet, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu.

Keduanya berjanji akan mempertemukan Pengurus Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) dan Himpunan Pemakai Air Minum (Hipam) Desa Pesanggrahan dengan pengelola wahana wisata alam tersebut.

"Yang penting sekarang bukan soal boleh atau tidak. Tapi mempertemukan kedua belah pihak itu supaya ada komunikasi dan koordinasi. Sehingga semua bisa berjalan," kata Wali Kota Dewanti usai menghadiri acara di Hotel Selecta, Sabtu (8/8/2020).

Baca juga:  Pembangunan Wisata Alaska di Kota Batu Ditolak Warga

Menurutnya, tujuan komunikasi itu adalah untuk mencari solusi terbaik. Misalnya dengan melibatkan Pengurus Hippa dan Hipam dalam proyek di Alaska tersebut, agar ketika pengelola mengeksplor, juga diketahui oleh semua pihak.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko (tengah)Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko (tengah)

Intinya, tambah Wali Kota Dewanti, lahan itu bukan milik desa. Sebab menurut Perhutani selaku pemilik, pengelola Alaska diperbolehkan untuk beroperasi. Namun dengan catatan tidak menganggu sumber mata air yang ada.

Baca juga:
Di Glamping Baru Kediri, Ada Pesona Lereng Wilis dan Sarapan dengan Rantang Jadul

"Alaska itu memang sumber mata air. Alaska sendiri merupakan hasil kreativitas anak-anak muda di situ sendiri. Pariwisata yang tetap berbasis alam tidak merusak alam itu boleh. Kalau merusak itu baru tidak boleh," tegas Wali Kota Dewanti.

Pembangunan Alaska yang dikelola oleh komunitas Sadar Alas itu diprotes oleh warga melalui Hippa dan Hipam. Mereka menyebut, pembangunan tempat wisata di areal sumber membuat debit air yang disalurkan ke masyarakat mengecil.

Mediasi kedua pihak terus berlanjut hingga ke Camat Batu usai sebelumnya ada mediasi di kantor desa dua kali, tapi tidak ada solusi. Tuntutan warga bersama pengelola air yaitu dihentikannya operasional dan pembangunan Alaska.

Namun pihak Alaska mengklaim jika sudah mengantongi izin secara lengkap. Beberapa waktu lalu, mereka juga melakukan aksi tanda tangan di kain putih serta mendatangi Alaska sebagai wujud keseriusan penolakan.

Baca juga:
Bukan Cuma Kelud, Kediri Simpan Potensi Wisata Luar Biasa di Kaki Gunung Wilis

- Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.

- Baliho penolakan warga dan pengelola air yang terpasang di gapura Jalan Cempaka, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu.