Pixel Codejatimnow.com

Demi Sekolah Daring Anak, Petani ini Jual Kambing untuk Beli HP

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Supriyadi
Anak-anak di Jombang belajar di rumah secara daring
Anak-anak di Jombang belajar di rumah secara daring

jatimnow.com - Pasangan suami istri (pasutri) yang seharinya bekerja sebagai petani terpaksa untuk menjual seekor kambing milik mereka guna membeli handphone (hp) buat anaknya.

Saat ditemui di Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Karlik (41), mengatakan handphone yang dibeli dengan harga Rp 1,5 juta itu dipakai untuk anak keduanya yang masih duduk di bangku kelas 2 SDN Marmoyo agar dapat belajar secara daring.

"Sejak ada corona, belajar lewat online. Ya jual kambing untuk beli handphone ditambah tabungan anak," kata Karlik, Kamis (23/7/2020).

Menurutnya, meski telah memiliki handphone yang dibeli dari hasil menjual kambing kesayangannya, namun tidak bisa digunakan lantaran tidak bisa mengakses internet.

Keluarga itu tinggal di pelosok desa sebelah utara Kota Santri. Sebagian wilayahnya masih hutan yang berbatasan langsung dengan Lamongan dan Bojonegoro.

Masih kata Karlik, tidak ada pemikiran untuk membeli handphone berbasis android karena di desanya akses internet dan telekomunikasi terbatas.

"Di desa sini tidak ada sinyal. Kalau mau belajar online ya harus ke sini (rumah tetangga), kalau di rumah tidak bisa dipakai," terangnya.

Ia berharap agar pemerintah segera memberi izin untuk kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka di sekolah.

Baca juga:
Pandemi Covid-19, Sekolah ini Gabungkan Pembelajaran Daring dan Tatap Muka

"Harapannya agar sekolah kembali masuk, kalau belajar online terus susah. Di sini sinyalnya tidak ada," harap Karlik.

Sementara itu, Sekretaris Desa Marmoyo Sumandi menjelaskan pembelajaran daring kurang efektif jika dilakukan di desa yang dihuni 1.100 jiwa dengan 366 kepala keluarga (KK) di wilayah perbukitan kapur itu.

"Kendala utama belajar daring di Desa Marmoyo ya soal jaringan. Jaringan internet hanya bisa lewat sambungan wifi, seluler tidak bisa," jelas Sumandi.

Lokasi jaringan internet, menurutnya hanya ada di Kantor Desa Marmoyo, SDN Marmoyo dan 10 rumah warga.

Baca juga:
SBO: Materi Sekolah Online Berlogo Mirip PDIP dari Dindik Surabaya

"Sejak ada Covid-19, handphone mulai ramai karena sekolah menerapkan belajar daring," tandasnya.

Karlik yang menjual kambing untuk membeli handphone anaknya agar dapat belajar secara daring