Pixel Codejatimnow.com

Pandemi Covid-19, Sekolah ini Gabungkan Pembelajaran Daring dan Tatap Muka

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Narendra Bakrie

jatimnow.com - Sekolah Murid Merdeka (SMM), di saat Pandemi Covid-19 menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka.

Dengan penggabungan ini, diharapkan teknologi dan pedagogi dapat terintegrasikan secara baik kepada para siswa.

“Sejak awal, bahkan sebelum pandemi, SMM sudah menginisiasi model pembelajaran blended learning yaitu metode yang menggabungkan pembelajaran online (dalam jaringan) dan pembelajaran offline atau tatap muka langsung. Rencana pembelajaran di SMM sudah termasuk pilihan pembelajaran online dan tatap muka langsung," kata Kepala SMM, Laksmi Mayesti dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu (6/6/2021).

Menurutnya, belajar online bisa engaging, menyenangkan dan bermakna. Kuncinya ada pada kreativitas yang dibangun tenaga pengajar.

Semua pengajar SMM dituntut selalu mengembangkan kreativitas, agar peserta didik dapat berinteraksi secara terbuka, baik dengan guru maupun teman-temannya.

"SMM menawarkan fleksibilitas. Kami percaya setiap anak punya kebutuhan yang berbeda, dan punya konteks belajar yang berbeda juga. Sebagai pendidik kami punya kewajiban merespons kebutuhan belajar anak, termasuk merespon konteks belajar yang ada di sekitar anak," jelasnya.

Dia mengatakan, keberadaan sekolah berkualitas relatif masih terbatas, biasanya hanya terkonsentrasi di kota besar. Seringkali orang tua siswa merasakan bahwa sekolah yang mereka harapkan jauh dari tempat tinggalnya.

Baca juga:
Siswa Keluarga Miskin Surabaya Jangan Beli Seragam di Tahun Ajaran Baru

Seandainya bisa diakses, sekolah itu kurang fleksibel, dan belum sampai tingkat mengukur kebutuhan anak, atau berpihak pada anak.

"SMM didirikan untuk mengubah miskonsepsi bahwa kita memang bisa belajar dari mana saja, Pendidikan yang berkualitas harus merata dan bisa diakses semua anak di Indonesia. Berkat bantuan teknologi informasi, murid-murid SMM, tersebar dari Aceh hingga Papua,” ujar Laksmi.

Mengenai kurikulum yang dipakai, Laksmi menjelaskan, SMM tetap menggunakan kurikulum nasional. Namun dalam proses belajar mengajar, pihaknya menggunakan banyak pendekatan dan inovasi.

"Kami selalu merujuk riset-riset terbaru, misalnya tentang manajemen kelas maupun pedagogi. Kami punya tim kurikulum yang rutin melakukan kajian tentang metode pembelajaran, sebelum akhirnya melibatkan guru-guru untuk berdiskusi," kata dia.

Baca juga:
Pemkot Akan Rehab 40 Gedung Sekolah di Kota Malang Tahun 2024

Meskipun metode pembelajaran daring bisa diterapkan sepenuhnya, Laksmi juga berharap pembelajaran tatap muka secara langsung sudah bisa dilakukan pada tahun ajaran baru mendatang.

"Kami sangat excited menyambut tahun ajaran baru. SMM juga menyiapkan delapan sekolah satelit di delapan kota, antara lain di Bandung, Depok, Tangerang, Surabaya serta beberapa kota besar lainnya. SMM siap seandainya pelaksanaan belajar sudah diperbolehkan dengan tatap muka langsung, tentunya dengan pendekatan belajar yang tak kalah seru dan menyenangkan," tandasnya.