Pixel Codejatimnow.com

Bantu RS Unair, Machfud Arifin: Masyarakat Panglima Utama Lawan Corona

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Machfud Arifin saat memberikan bantuan APD dan alkes untuk RS Unair Surabaya melalui Rektor Unair Prof Dr Moh Nasih
Machfud Arifin saat memberikan bantuan APD dan alkes untuk RS Unair Surabaya melalui Rektor Unair Prof Dr Moh Nasih

jatimnow.com - Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin tidak ingin masyarakat terus bertambah menjadi korban Virus Corona (Covid-19). Calon Wali Kota Surabaya ini mengajak masyarakat untuk menjadi panglima utama memerangi Virus Corona.

"Masyarakat harus menjadi panglima utama, jangan memberikan kontribusi menjadi korban terkena (virus Corona) karena tidak displin. Saya berharap masyarakat kita harus disiplin," kata Machfud Arifin usia menyerahkan bantuan alat kesehatan hingga alat pelindung diri (APD) di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, Senin (11/5/2020).

Jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Surabaya terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data peta persebaran Covid-19 di Jawa Timur per Minggu (10/5/2020) pukul 17.00 Wib, jumlah warga di Surabaya yang terkonfirmasi positif Corona sebanyak 708 orang.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 1.572 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2.987 orang. Sedangkan orang dengan risiko (ODR) di tercatat 4.819 orang dan orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 1.971 orang.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur sudah berkoordinasi dengan ketiga daerah yaitu Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Ketiganya sepakat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperpanjang hingga 25 Mei 2020.

Machfud Arifin saat memberikan bantuan APD dan alkes untuk RS Unair SurabayaMachfud Arifin saat memberikan bantuan APD dan alkes untuk RS Unair Surabaya

Dengan kondisi tersebut, Machfud Arifin mengajak semua pihak ikut turun bersama-sama berperang melawan Corona.

"Di sisi kemanusiaan kita melihat PSBB di Surabaya diperpanjang lagi. Orang Surabaya butuh ketenangan, kenyamanan dan kepastian, kapan selesainya ini," ungkapnya.

Kunci berakhirnya pandemi Covid-19 di Indonesia dan khususnya di Surabaya adalah kedisiplinan dari masyarakat.

"Letaknya dan yang menjadi kuncinya ada cara penanganannya sendiri yakni kedisiplinan masyarakat. Mengikuti anjuran dari pemerintah, jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir," terang Machfud Arifin.

Calon Wali Kota Surabaya yang diusung koalisi partai PKB, PAN, Gerindra, PPP, Demokrat, NasDem dan Partai Golkar ini menyerahkan bantuan untuk tenaga medis, paramedis di RSUA Surabaya berupa APD 150 pcs, disiinfektan 150 liter, alat semprot disinfektan 5 unit, hand sanitizer 24 liter, nurse cap 300 pcs, sepatu boots 10 pasang dan masker KN95 sebanyak 110 pcs.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Bantuan itu diterima oleh Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih bersama wakil rektor dan dari RSUA di Gedung Rektorat Kampus C Unair.

"Sudah banyak diberikan bantuan oleh pihak ketiga, pengusaha, komunitas. Saya hanya sebagian kecil, tapi saya melihat RS Unair menjadi rumah sakit rujukan utama. Rumah Sakit Unair ini menjadi tumpuan penanganan Covid-19 di Jatim, tentunya banyak hal yang memang harus dipenuhi oleh negara oleh pemerintah, tapi saya sadar pasti banyak kekurangan," tuturnya.

Selain memberikan bantuan ke RS Unair, di hari yang sama Machfud Arifin juga memberikan bantuan APD dan alkes ke dua rumah sakit milik Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, yaitu Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani dan RSI Jemursari.

"Ada kepedulian saya untuk memberikan sedikit bantuan untuk beberapa kebutuhan dalam penanganan Covid-19 di Jawa Timur dan khususnya di Surabaya," tambahnya.

Sementara itu, Rektor Unair Prof M Nasih mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi persoalan bersama. Semua komponen harus bahu-membahu sesuai dengan kapasitas dipunyai masing-masing.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Univeristas Airlangga kebetulan punya ahlinya, punya dokternya, punya perawatnya, punya rumah sakitnya punya penelitinya yang cukup handal," papar Prof Nasih.

"Tetapi tentu keahlian dan lain-lain itu akan tidak banyak optimal kalau tidak ada suport dari lainnya. Sehingga kalau ada sumber-sumber yang mensuport dan mendukung pelaksanaan kerja kami dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik, tentu sangat berarti," ungkapnya.

Prof Nasih berharap para dokter, perawat dan tenaga medis lainnya untuk tetap tenang bekerja profesional melayani masyarakat.

"Saya berharap dokter dapat bekerja dengan profesional nggak usah memikirkan APD, nggak usah memikirkan masker, kerja saja karena APD dicukupi semua pihak termasuk dari Pak Machfud Arifin. Kita berharap kita gotong royong bersama-sama melawan Covid-19 sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita," tambah Prof Nasih.