Pixel Codejatimnow.com

Menelusuri Konsumen Miras Oplosan di Baratajaya Surabaya

Editor : Tim Jatimnow  
Penjual miras oplosan jenis cukrik di Baratajaya, Surabaya masih melayani pembeli
Penjual miras oplosan jenis cukrik di Baratajaya, Surabaya masih melayani pembeli

jatimnow.com - Meski baru saja digerebek Satpol PP, pedagang minuman keras (miras) jenis cukrik di Baratajaya, Surabaya, ternyata masih melayani pembeli. Hingga Senin (9/2/2020), stok cukrik di tempat ini masih ada.

Dari penelusuran jatimnow.com, penjual cukrik di Baratajaya itu dikenal berinisial TJ. Nama TJ sudah terkenal di kawasan tersebut.

"Rumahnya masuk gang itu mas, depan klinik. Mau cari cukrik ta?" ungkap salah seorang warga yang tak jauh dari rumah TJ.

Reporter jatimnow.com kembali bertanya ke warga lain di sana dan ternyata jawabannya sama.

"Cari cukrik ta mas?" tanya warga lain yang juga tak jauh dari rumah TJ.

Warga ini tidak menampik jika cukrik yang dijual TJ banyak dibeli para remaja seusia SMP hingga SMA.

Baca juga: 

"Sering, arek-arek sekolah akeh sing tuku mas, malam mnggu biasae. (Sering, anak-anak sekolah banyak yang beli, biasanya malam minggu)," kata warga yang tak ingin namanya disebut itu.

Baca juga:
3 Warga Bojonegoro Tewas Usai Minum Miras Oplosan, 2 Dirawat di RS

Bermodal informasi itu, jatimnow.com mendatangi rumah yang ditempati TJ. Saat sampai di rumah itu, TJ sedang tidak ada dan hanya ada seorang wanita. Saat ditanya apakah masih ada cukrik, wanita itu mengaku stok tinggal dua botol.

"Tinggal ini mas (dua botol). Wis nggak (sudah tidak) jualan banyak lagi. Ini sebenarnya wis tutup. Bapak (TJ) ke Solo soalnya," kata wanita itu.

"Saya disuruh jualan aja. Aslinya wis tutup ini. Butuh berapa memang mas. Ada nomor telepon. Nanti kalau ada lagi saya hubungi," tambahnya.

Wanita itu kemudian mengambilkan satu botol cukrik dan memasukkannya ke dalam tas plastik hitam. Satu botol cukrik dihargai Rp 75 ribu.

Baca juga:
3.000 Butir Pil Obat Batuk di Sumenep Dijadikan Bahan Miras Oplosan, Bahaya Tenan Iki!

Informasi lain yang diperoleh jatimnow.com di lapangan, TJ pergi ke Solo karena ada urusan keluarga. Dia merupakan pria asal Grobogan, Jawa Tengah yang sudah lama tinggal di Surabaya.

"Jualannya (cukrik) wis lama itu mas. Langganane arek-arek," ungkap seorang pemuda yang nongkrong di sebuah warung tak jauh dari rumah TJ.

Tempat tinggal TJ itu sebelumnya digerebek Satpol PP Kota Surabaya pada Sabtu (7/3/2020) malam. Penggerebekan itu dilakukan setelah petugas mendapatkan informasi miras oplosan yang dijual TJ.

Dalam penggerebekan saat itu, petugas Satpol PP menyita 8 botol besar miras, 8 botol kecil, 2 botol kecil sisa, 5 botol besar sisa dan 2 kantung besar botol kosong yang belum terpakai.