Pixel Codejatimnow.com

Cerita Pemilik Rumah di Ponorogo Lolos Tertimpa Rumahnya yang Ambruk

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Supriyanto di depan rumahnya yang ambruk
Supriyanto di depan rumahnya yang ambruk

jatimnow.com - Sebuah rumah yang berada di Jalan KBP Duryat, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Ponorogo ambruk, Rabu (26/2) dini hari.

Beruntung dalam peristiwa tersebut, Supriyanto (64), yang tinggal sendiri di rumah tersebut sempat melarikan diri hingga tidak menjadi korban.

Supriyanto diketahui tidak mempunyai istri. Hanya ada adiknya yang tinggal di Kecamatan Babadan. Kini, pria yang berprofesi sebagai penjahit di Jalan Thamrin, Ponorogo itu terpaksa tidur di depan rumahnya yang ambruk.

"Ambruknya rumah sejak Rabu dini hari," kata Supariyanto, Kamis (27/2/2020).

Ia menjelaskan, sebelum rumahnya ambruk saat itu hujan mengguyur. Di bagian belakang dan tengah rumahnya terdengar suara seperti runtuh.

"Saya langsung lari ke depan. Tak lama ambrol tapi Alhamdulilah saya selamat," terangnya.

Meski rumahnya ambruk, ia mengaku tidak mau pindah karena tempat tinggalnya itu memiliki banyak kenangan. Selain itu, dirinya beralasan tidak ingin merepotkan keluarganya.

Senada, adik korban yang bernama Hariadi membenarkan jika kakaknya itu tidak mau pindah rumah.

Baca juga:
Dampak Gempa Tuban, 2 Bangunan di Ngaglik Surabaya Ambruk

"Kakak saya tidak mau pindah. Sudah saya ajak berkali-kali tapi tetap tidak mau. Meski rumahnya ambrol, ini pun tidak mau diajak pindah," katanya.

Petugas Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Ponorogo Kota dan Baznas turun ke lokasi untuk membantu membangun rumah permanen korban.

"Kami ke sini untuk cek lokasi. Rumahnya tidak layak huni karena terlalu lama tidak renovasi," kata Lurah Mangkujayan, Hariana.

Pihaknya telah koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Dari hasil koordinasi, disarankan untuk mengajukan bantuan ke Baznas.

Baca juga:
Rumah Warga Tulungagung Terdampak Gempa Bantul

"Alhamdulillah hari ini sudah direalisasi dan kami sudah berusaha semaksimal mungkin," terangnya.

Perwakilan dari Baznas, Luhur Karsanto menjelaskan akan melakukan pembangunan rumah secara permanen.

"Untuk dana dari Baznas ada sekitar Rp 20 juta. Lain-lainnya kami ingin menghidupkan gotong royong dari warga sekitar," jelasnya.