Pixel Codejatimnow.com

Cegah Perseteruan Geng di Surabaya, Ini Langkah Wali Kota Risma

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

jatimnow.com - Maraknya remaja Kota Pahlawan yang bergabung ke geng membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memasang kamera dan juga rutin menggelar patroli bersama pihak kepolisian.

Wali Kota Tri Rismaharini memastikan Pemkot Surabaya telah melakukan beberapa langkah untuk mencegah terjadinya tawuran antar geng. Salah satunya dengan memasang kamera face recognition yang dapat mendeteksi wajah seseorang.

"Kami sudah pasang kamera face recognition. Jadi, nanti kalau sudah ditangkap tidak ada lagi yang ngeles bahwa saya tidak ikut di situ (gengster), karena ini juga sudah tersambung dengan kependudukan, kata Risma di rumah dinas Wali Kota di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Rabu (5/2/2020).

Selain itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa Pemkot Surabaya dengan pihak kepolisian akan rutin menggelar patrol gabungan.

Bahkan, nanti apabila kamera pemkot menangkap sesuatu atau wajah pelaku geng itu, maka akan langsung diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Sudah kita attack, kalau kita menemukan apa, kita langsung laporan ke polres," tegasnya.

Sementara soal keinginan Bonek (supporter Persebaya) yang ingin ikut serta menghalau para geng itu, Wali Kota Risma melarangnya.

Bahkan, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu meminta para Bonek untuk percaya kepada pihak kepolisian. Apalagi pihak kepolisian itu sudah dilengkapi senjata lengkap ketika bertugas menghalau para geng itu.

Baca juga:
Perang Sarung Antar Geng Remaja Bikin Resah Warga Kediri, Demi Konten?

"Jangan lah, nanti kalau ada apa-apa yang rugi nanti keluarganya. Percayalah kepada petugas kepolisian, kita juga akan rutin melakukan patrol," ujarnya.

Wali Kota Risma memastikan, saat ini tidak bisa melakukan intervensi untuk membantu para geng yang ketangkap pihak kepolisian.

Sebab, ia mengaku sudah berkali-kali mempertemukan kedua geng ini, tapi tidak dihiraukan dan terjadi lagi saat ini.

"Kalau sudah seperti ini, saya sudah serahkan ke kepolisian. Kalau kemarinnya saya masih bisa intervensi, tapi sekarang saya tidak akan intervensi lagi, karena kalian tidak nurut," katanya.

Baca juga:
4 Anggota Geng Pasuruan Kutho Begal Pengeroyok Pelajar SMP Ditetapkan Tersangka

Wali Kota Risma juga memastikan bahwa saat ini pihaknya sudah memiliki data seluruh anak Surabaya, baik wajahnya maupun sidik jarinya.

Sebab, pemkot sudah melakukan pendataan sejak 2019 silam, sehingga kalau ketangkap kamera, maka akan sangat mudah untuk diketahui identitasnya.

"Tolong nanti anak-anak tidak menyalahkan siapa pun, itu resikonya macam-macam. Ada tahanan anak, ada yang dikeluarkan sekolah. Kita juga sering keliling ke sekolah-sekolah untuk melakukan intervensi, tapi ini kan pengaruhnya dari luar, jadi ya begini," pungkasnya.