Pixel Codejatimnow.com

Perdagangan Ayam Tiren dari Mojokerto ke Malang Dibongkar Polisi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno dan Kasatreskrim AKP Dewa Yoga membeberkan barang bukti dan tersangka
Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno dan Kasatreskrim AKP Dewa Yoga membeberkan barang bukti dan tersangka

jatimnow.com - Praktik penjualan ayam mati kemaren atau tiren dari Mojokerto ke Malang, dibongkar polisi. Dari praktik itu, Satreskrim Polres Mojokerto menangkap satu orang bernama Alex Suwardi.

Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno mengatakan, satu orang ditangkap itu merupakan pemilik usaha penjualan ayam tiren.

"TKP ada di Puri. Rencana akan dijual ke Malang dan diambil oleh distributor. Keterangan pelaku, daging ayam tiren ini belum dijual di Mojokerto, tapi tetap perlu diwaspadai," kata Setyo, Senin (11/11/2019).

Menurut Setyo, setelah mendapatkan ayam tiren, pelaku kemudian membersihkan jeroannya lalu dipotong dan dikemas dalam kemasan dua kilogram.

Pelaku digiring di Mapolres MojokertoPelaku digiring di Mapolres Mojokerto

"Bagian dada dan paha dipisahkan, dipacking lalu difreezer (dimasukkan mesin pendingin). Distributor dari Malang ini datang ke Gondang untuk mengambil daging ayam tiren tersebut," bebernya.

Baca juga:
Ini Dampak Bila Ayam Tiren Dikonsumsi Manusia, Kenali Ciri-cirinya!

Mantan Kapolres Pacitan ini menambahkan, dalam sehari pelaku bisa mendapat ayam tiren seberat dua kwintal dari kandang.

"Pelaku menjual satu kilogram ayam tiren dengan harga Rp 15 ribu dari harga ayam yang saat ini mahal. Untuk keterkaitan anak kandang masih kita dalami," tegasnya.

Sementara, pelaku Alex Suwardi (54), warga asal Krajan Wetan, Desa Purworejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang menyebut, dirinya baru dua kali melakukan praktik jual beli daging ayam tiren.

Baca juga:
Begini Cara Kotor Pelaku Perdagangan Ayam Tiren di Kota Blitar

"Baru dua kali pak. Pertama yang datang dua kwintal dan yang kedua 10 karung, tapi saya kembalikan 7 karung karena kebanyakan. Saya dapat seharga Rp 2 ribu per kilogram dan saya jual Rp 15 ribu per kilogram," aku Alex.