Pixel Codejatimnow.com

Uniknya Masa Orientasi Mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arif Ardianto
Masa orientasi mahasiswa UWK Surabaya dikemas dengan napak tilas sejarah berdirinya kampus tersebut
Masa orientasi mahasiswa UWK Surabaya dikemas dengan napak tilas sejarah berdirinya kampus tersebut

jatimnow.com - Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya mengajak mahasiswa barunya mengunjungi beberapa tempat bersejarah, yang berkaitan erat dengan sejarah berdirinya yayasan dan kampus.

Dengan menumpang tiga bus, sekitar 150 mahasiswa baru berangkat dari depan Gedung Green Tower, Kampus Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, untuk mengunjungi tiga lokasi bersejarah pada Minggu (22/9/2019).

Tiga lokasi itu adalah rumah salah satu pendiri UWK H Moch. Said yang berada di Jalan Progo No. 12, Surabaya; Pendopo Agung di Trowulan, Mojokerto serta Candi Penataran di Blitar.

Di titik pertama, para mahasiswa diajak mengenal salah satu pendiri yayasan Wijaya Kusuma, H Moch. Said yang dianggap berperan besar membidani terbentuknya kampus yang berada di Jalan Dukuh Kupang, Surabaya tersebut. Para mahasiswa mendapat cerita pembentukan yayasan di sebuah rumah di Jalan Progo 12 Surabaya. Kemudian, ke Pendopo Agung di Trowulan Kabupaten Mojokerto. Serta ke Candi Penataran di Blitar.

Ketua Pengurus Yayasan Wijaya Kusuma, Drs Soedjatmiko saat melepas rombongan napak tilasKetua Pengurus Yayasan Wijaya Kusuma, Drs Soedjatmiko saat melepas rombongan napak tilas

Ketua Pengurus Yayasan Wijaya Kusuma, Drs Soedjatmiko mengatakan, tujuan membawa para mahasiswa baru ini untuk mengenalkan ke tempat bersejarah, sekaligus memberikan tauladan atas sifat-sifat ksatria dan welas asih, yang dimiliki oleh para raja serta orang-orang pendahulunya.

"Wong seng nggak iling dadine ora wicaksono. Contohne nek wong ngerti sejarah, nek arep dadi pemimpin ora grusa grusu, tapi takon seng apik opo, diterusno. Seng elek, didadani. baru nyambut gawe. (Orang yang tidak ingat sejarah akan menjadi tidak bijaksana. Contohnya, kalau orang mengerti sejarah, jika menjadi pemimpin tidak gegabah. Menanyakan mana yang baik akan diteruskan. Yang jelek, diperbaiki, baru bekerja)," ujar Soedjatmiko usai melepas rombongan napak tilas sejarah berdirinya Yayasan Wijaya Kusuma dan Kampus Wijaya Kusuma Surabaya.

Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Humas UWK Surabaya, Andi Aruji menambahkan, sebelum menauladani sejarah kerajaan, para mahasiswa terlebih dahulu diperkenalkan dengan tokoh-tokoh yang berjasa atas berdirinya Yayasan Wijaya Kusuma yang menjadi cikal bakal Kampus UWK Surabaya.

"Kita ingin mengenalkan sejarah terbentuknya yayasan beserta tokoh-tokoh di dalamnya," ujar Andi.

Usai mengunjungi rumah di Jalan Progo, para mahasiswa kemudian diarahkan menuju Pendopo Agung yang berada di Trowulan, Mojokerto. Para mahasiswa dikenalkan dengan kebesaran kerajaan Majapahit yang menjadi acuan Universitas Wijaya Kusuma dalam mendidik siswanya.

Napak tilas sejarah berdirinya UWK Surabaya diikuti para mahasiswa dalam masa orientasiNapak tilas sejarah berdirinya UWK Surabaya diikuti para mahasiswa dalam masa orientasi

Baca juga:
Pj Wahyu Hidayat Napak Tilas 6 Tempat Bersejarah di Peringatan HUT Kota Malang

Selain mengunjungi tempat Patih Gajah Mada melakukan sumpah palapa, para mahasiswa juga dibekali materi-materi pembentukan karakter yang berkebangsaan.

Perjalanan para mahasiswa UWK Surabaya baru ini dilanjutkan menuju ke Candi Penataran yang berada di Kabupaten Blitar. Semacam napak tilas, para mahasiswa disuguhi semangat ksatria yang berjiwa teguh, teteg dan tatag yang dimiliki oleh orang-orang terdahulu dengan mengunjungi bukti-bukti peninggalan sejarah. Semangat inilah yang diharapkan akan menjadi bekal para mahasiswa untuk menempuh pendidikan di kampus tersebut.

"Kita melaksanakan kegiatan Napak Tilas berdirinya Yayasan Wijaya Kusuma sebagai pendiri, sekaligus penghayatan terhadap jatidiri ke-wijayakusuma-an," tuturnya.

"Anak-anak kita ajari bagaimana sifat-sifat para pendiri universitas ini. Sifat sifat yang baik kita wariskan kepada anak-anak. Bagaimana sifat pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya, sifat sifatnya kita sampaikan seyogyanya kita sebagai kusuma-nya wijaya atau anak keturuannya Raden Wijaya mewarisi sifat sifat pendiri itu. Dari sifat-sifat itulah menjadi karakter ke-Wijayakusuma-an harus dimiliki civitas akademika," paparnya.

Salah satu tempat bersejarah yang dikunjungi para mahasiswa UWK Surabaya dalam masa orientasiSalah satu tempat bersejarah yang dikunjungi para mahasiswa UWK Surabaya dalam masa orientasi

Baca juga:
Napak Tilas Makam Pendiri NU, Cara PKS Jatim Kenang Kemerdekaan RI ke-78

Ada sekitar 900 mahasiswa baru yang akan mengikuti napak tilas. Mereka dibagi menjadi kelompok kecil 150 mahasiswa setiap sabtu dan minggu. Dari kelompok kecil 150 akan dibagi menjadi sub kelompok sebanyak 30 mahasiswa. Mereka akan mengikuti forum group discussion (FGD).

"Dengan harapan, anak-anak benar-benar menyerap semua materi yang diberikan selama kegiatan dari pagi hingga sore hari. Harapan kami semua, semua mahasiswa kita menjadi calon pemimpin bangsa di Indonesia," paparnya.

Selama kegiatan napak tilas, para mahasiswa baru tampak sangat antusias. Salah satu mahasiswi baru fakultas hukum, Vania Maxentia Kangsadjaja mengungkapkan, masa orientasi yang diisi dengan pengenalan sejarah ini dirasa sangat bermanfaat dan cukup edukatif.

"Menurut saya ini sangat bagus. Saya bisa mengenal sejarah berdirinya kampus, serta meneladani sifat-sifat para raja dan ksatria zaman dahulu. Bagus banget," tutup mahasiswi berparas cantik ini.

Setelah mengikuti kegiatan mulai dari Jalan Progo Surabaya, petilasan dan Pendopo Agung di Trowulan Mojokerto dan mengenal sejarah di kompleks candi yang dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi ini, ratusan mahasiswa baru UWK Surabaya ini dikukuhkan lantaran telah menjalani proses orientasi pengenalan kampus beserta sejarahnya.