Pixel Codejatimnow.com

Melihat Ritual dalam Tradisi Ulur Ulur di Telaga Buret Tulungagung

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Warga melakukan ritual dalam Tradisi Ulur Ulur di Telaga Buret, Tulungagung
Warga melakukan ritual dalam Tradisi Ulur Ulur di Telaga Buret, Tulungagung

jatimnow.com - Masyarakat yang tinggal di empat desa di Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, menggelar upacara adat Tradisi Ulur Ulur di Telaga Buret, Jumat (5/7/2019). Upacara ini merupakan bentuk rasa syukur mereka atas manfaat air Telaga Buret untuk kehidupan mereka.

Selama ini, air Telaga Buret digunakan untuk mengairi persawahan Desa Sawo, Gedangan, Ngentrong dan Gamping. Bahkan di musim kemarau saat ini, sawah milik warga di empat desa itu tetap mendapatkan aliran air sehingga petani tidak khawatir terhadap kekeringan.

Ketua Panitia upacara adat Tradisi Ulur Ulur, Heri Setiyono mengatakan, upacara tersebut sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan rutin digelar setiap bulan Selo dalam penanggalan jawa, pada hari Jumat Legi.

"Ini merupakan tradisi dan bentuk rasa syukur kami atas limpahan air dari Telaga Buret untuk mengairi sawah warga," ujar Heri.

Upacara diawali dengan arak-arakan ratusan masyarakat membawa aneka sesajen yang diletakkan dalam tandu. Mereka kemudian meletakan sesajen di depan dua arca yang merupakan perwujudan dari Dewi Sri dan Joko Sedono. Kedua arca itu dipercaya sebagai simbol kemakmuran petani.

Baca juga:
Umat Hindu Suku Tengger Probolinggo Gelar Ritual Tawur Kasanga, Buang Sifat Jahat

Dua arca tersebut kemudian dimandikan dan diberi hiasan berupa mahkota dari janur serta kalung ronce bunga melati. Beberapa warga kemudian menaburkan bunga di atas telaga.

"Selama ini petani di empat desa tidak pernah kekurangan air meskipun di lain daerah sedang musim kemarau," jelasnya.

Baca juga:
Tentang Hari Raya Kuningan dan Nyepi, Ini Kata Yuk Cilik Budaya Sidoarjo 2024

Tradisi ini menarik minat sejumlah wisatawan. Destiana, salah seorang pengunjung dari luar kota mengaku sengaja datang ke Telaga Buret untuk melihat proses ritual. Menurutnya, tradiri tersebut sangat unik dan tidak ditemui di tempat lain.

"Ini merupakan tradisi yang harus tetap dilestarikan dan jika dikembangkan, tentu akan menarik minat banyak wisatawan," ungkapnya.