Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020, Gus Hans Bicara Sosok Pengganti Risma

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
 KH Zahrul Azhar As’ad atau Gus Hans
KH Zahrul Azhar As’ad atau Gus Hans

jatimnow.com - KH Zahrul Azhar As’ad atau akrab dipanggil Gus Hans buka suara terkait banyak dukungan yang diberikan warga Kota Surabaya kepadanya untuk maju Pilwali Surabaya 2020. Ia pun membenarkan dukungan yang mengalir kepadanya untuk maju.

Orang dekat Gubernur Khofifah Indar Parawansa ini juga membeberkan kelebihan dan kekurangan pada kepemimpinan di era Tri Rismaharini dalam menjabat Wali Kota Surabaya.

Menurutnya, saat ini pembangunan secara fisik sudah terwujud namun sosok calon Wali Kota Surabaya mendatang adalah yang dapat meningkatkan kemampuan non fisiknya.

"Kemampuan non fisik ini semakin diperlukan. Memang pada saat Bu Risma harus akui keberhasilan dalam pembangunan secara fisik terutama taman-taman dan lain sebagainya. Tinggal ditambah lagi aktifitas-aktifitas kepemudaan, yang menurut saya harus ditingkatkan melihat potensi Milenial di Surabaya," tutur Gus Hans kepada jatimnow.com. Senin (13/5/2019).

Gus Hans berkeinginan Kota Surabaya yang notabene ibukotanya Jawa Timur itu, seharusnya dipimpin wali kota yang lebih muda agar mampu memberikan loncatan inovasi yang lebih baik.

"Mengolah potensi-potensi yang sudah ada itu akan lebih optimal jika pimpinan berikutnya memiliki jiwa yang sama dengan mereka (milenial) artiannya masih berusia muda karena trendnya seperti itu jadi lebih fresh," papar Mantan Jubir Khofifah ini.

"Apa lagi kalau kita lihat konstelasi politik nasional 2024 di tingkat RI nantinya yang tampil kan lebih muda-muda sekitar 40 sampai 50 tahun, disaat itulah Indonesia mengalaminya peningkatan lompatan-lompatan inovasi dan lainnya," imbuhnya.

Dicontohkan Gus Hans, peningkatan itu seperti yang terlihat di era Jokowi ketimbang presiden sebelumnya yang usianya lebih tua.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Jokowi yang notabene usianya lebih muda, dalam kurun empat tahun ini mampu menyambungkan antara dari Jakarta sampai Surabaya. Nah itulah jiwa muda yang bisa melakukan itu," ungkapnya.

Selain itu, tambahnya, yang bisa maju dalam memperbaiki Kota Surabaya untuk menjadi Cawali itu bisa darimanapun yang selama ini sudah terlibat dan berkontribusi dalam konteks pendewasaan politik dan juga pembangunan Kota Surabaya.

"Semua masyarakat berhak untuk bisa menjadi wali kota dengan spesifikasi setidaknya bisa memberikan manfaat kontribusi positif bagi Surabaya, baik fisik maupun non fisik," katanya.

Sementara itu saat ditanya terkait dukungan yang mengalir kepadanya untuk maju meramaikan Pilwali Surabaya 2020, iapun tak menolak maupun belum bisa memberikan jawaban pasti untuk maju.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Saya menyampaikan terimakasih atas atensi, aspirasi dan dukungannya tapi sampai saat ini, masih wait and see dengan perkembangan yang ada. Selain karena sampai tanggal 29 ini saya masih menyelesaikan syuting di Uzbekistan. Ya intinya saya harus melihat perkembangan yang ada," ujarnya.

Bahkan ia menyampaikan saran agar kandidat yang maju dalam Pilwali Surabaya 2020 ini tidak ada catatan 'merah'.

"Minimal tidak memiliki semacam sangkutan-sangkutan masa lalu atau apa, jadi kalau bisa yang masih fresh tidak ada kaitan hukum baik anaknya atau ponakannya yang memiliki sangkutan hukum," tandasnya.