Pixel Codejatimnow.com

Begini Kronologi Jatuhnya Pemandu Wisata ke Kawah Ijen

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Aktivitas penambang belerang di Kawah Ijen/ Foto: Budi Sugiharto/jatimnow.com
Aktivitas penambang belerang di Kawah Ijen/ Foto: Budi Sugiharto/jatimnow.com

jatimnow.com - Hariyan Dedi Santoso alias Bronto (38), pemandu wisata atau guide ditemukan tewas di Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Diduga korban terpapar asap belerang hingga jatuh saat mengambil foto kawah dari atas bukit.

Kondisi pria asal Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi itu kondisinya cukup memprihatinkan. Setengah badannya melepuh.

Kapolsek Licin AKP Hery Purnomo menjelaskan, berdasarkan keterangan para penambang belerang, kejadian berlangsung pada Sabtu (20/4/2019) sekitar pukul 05.00 Wib.

Baca juga:  

Saat itu, korban akan mengambil foto untuk mengabadikan Kawah Ijen dari atas bukit yang berada di sekitar areal penambangan belerang. Saat bersamaan, asap belerang yang berasal dari lokasi penambangan menghampiri korban. Diduga korban terpapar asap sehingga terjatuh.

"Karena menghirup asap korban jatuh ke drum penampungan asap atau belerang yang panas dan meninggal dunia di TKP," jelas Hery.

Baca juga:
Petaka Pemandu Wisata Kawah Ijen dan Asuransi Sebatas Mimpi

Mengetahui korban terjatuh, dua penambang belerang yaitu Ahmad Aripin (48) dan Tohari (47) warga Kecamatan Licin langsung menolong korban. Oleh kedua penambang, korban dibawa ke Paltuding Ijen kemudian ke Puskesmas Licin.

"Keluarga korban tidak menghendaki proses autopsi dan meminta membawa jenazah korban pulang untuk dimakamkan," tambahnya.

Sementara, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Licin, kondisi tubuh korban melepuh di bagian dada, perut hingga kedua kaki.

Baca juga:
Cerita di Balik Jatuhnya Pemandu Wisata ke Kawah Ijen

"Kondisinya seperti di foto itu, melepuh karena terkena panas," tandasnya.