9 Pohon Sonokeling di Tulungagung Diduga Dibalak Sindikat Eksportir
Editor : Narendra Bakrie Reporter : Bramanta Pamungkas
Rabu, 03 Apr 2019 19:56 WIB

Petugas pelakukan pengecekan di lokasi pembalakan ilegal 9 Pohon Sonokeling di Tulungagung
jatimnow.com - Pembalakan ilegal 9 Pohon Sonokeling di Tulungagung diduga dilakukan oleh sindikat eksportir. Dugaan itu diungkapkan Koordinator Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Mangkubumi, Ichwan Mustofa usai melakukan pengecekan ke lokasi pembalakan.
Sebab menurutnya, harga Kayu Sonokeling cukup tinggi di pasar internasional hingga membuat banyak orang yang mencari kayu jenis tersebut. Ichwan juga menjelaskan, dugaan adanya jaringan pengeskpor itu muncul karena kasus serupa juga terjadi di beberapa daerah lain seperti Lumajang dan Pasuruan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Tingginya permintaan pasar internasional terhadap Kayu Sonokeling, membuat sindikat ini menyasar pohon yang berada di pinggir jalan.
"Saya menduga mereka menggunakan kedok sebagai petugas yang ditunjuk oleh instansi terkait untuk melakukan pemotongan pohon di pinggir jalan," ujarnya, Rabu (3/4/2019).
Baca juga: 9 Pohon Sonokeling Berusia 20 Tahun di Tulungagung Hilang Dibalak
Kecurigaan itu bertambah saat terdapat surat resmi dari Polsek Rejotangan yang meminta kepada Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk menebang dua buah pohon yang dinilai membahayakan pengguna jalan. Namun pohon yang diminta untuk ditebang adalah jenis asam belanda, bukan Sonokeling.
"Kami melihatnya ada kesamaan modus karena yang di Lumajang dan Pasuruan lokasi pembalakannya dilakukan di pinggir jalan juga," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Gatot Sulistyo Hadi menjelaskan, lokasi pembalakan Pohon Sonokeling itu masuk dalam ruang milik jalan nasional. Artinya kebijakan izin penertiban dan pemotongan pohon yang ada di sepanjang jalan tersebut merupakan keputusan pusat.
Gatot juga memastikan bahwa Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur tidak pernah mengeluarkan izin sama sekali terkait pembalakan di Tulungagung tersebut.
"Saya tidak bisa memberikan statement lebih, kita masih akan gelar rapat kordinasi Jumat depan," pungkasnya.
Berita Terkait

BPCB Duga Temuan Arca di Tulungagung Bagian dari Sebuah Candi
Kamis, 19 Mei 2022 18:50 WIB
Pembangunan JLS di Tulungagung Ditargetkan Rampung 2024
Kamis, 19 Mei 2022 18:09 WIB
Bejat! Ayah di Tulungagung Lima Kali Setubuhi Anak Tirinya
Rabu, 18 Mei 2022 18:55 WIBBerita Lainnya

Kalah dari Persis, Aji Santoso Tetap Apreasi Pemain Muda Persebaya
Minggu, 22 Mei 2022 21:15 WIB
Bangun Setelah Hibernasi, GMS Siap Mengabdi Untuk Masyarakat di Tahun ke-70
Minggu, 22 Mei 2022 20:00 WIB
Jelang WSL, Atlet Selancar dari Berbagai Negara Mulai Tiba di Banyuwangi
Minggu, 22 Mei 2022 19:35 WIB
Mahasiswa UK Petra Gandeng Sahabat Bambu, Berdayakan Potensi Desa Mojotrisno
Minggu, 22 Mei 2022 19:23 WIB