Pixel Codejatimnow.com

Amblesnya Jalan Raya Gubeng Mendapat Atensi dari Presiden Jokowi

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
 Ali Mochtar Ngabalin diminta oleh Presiden Jokowi untuk melihat langsung kondisi Jalan Raya Gubeng yang ambles.
Ali Mochtar Ngabalin diminta oleh Presiden Jokowi untuk melihat langsung kondisi Jalan Raya Gubeng yang ambles.

jatimnow.com - Peristiwa amblesnya Jalan Raya Gubeng di Surabaya mendapat atensi dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Tenaga Ahli Kantor Kepala Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin diminta untuk meninjau kondisi dan situasi di lokasi, Kamis (20/12/2018).

Ngabalin datang langsung menemui warga setempat menanyakan bagaimana kondisi saat ini di sekitar lokasi. Selain itu juga untuk menjaga ruang publik dari banyaknya kabar yang beredar di media sosial fitnah dan segala macam tentang presiden Jokowi.

"Presiden memberi atensi yang luar biasa terhadap peristiwa ini, karena itu dari kantor KSP saya dan teman-teman, untuk langsung melihat ke lokasi ini dalam rangka menjaga ruang publik karena di media sosial itu terjadi seliwuran fitnah dan segala macam yang terjadi," kata Ngabalin.

Ngabalin mengungkapkan rasa syukurnya karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Karena amblesnya di Jalan Raya Gubeng terjadi di tengah malam hari.

"Syukur pada Tuhan bahwa di Jalan Raya Gubeng peristiwa terjadi di tengah malam sehingga tidak ada masyarakat yang lalu lalang, dan kendaraan," ujarnya.

Menurut Ngabalin setelah mendapat penjelasan dari BPPT areal bangunan tersebut sepanjang 70x70 meter dengan kedalaman 15 meter. Ia mengatakan di bagian sisi jalan terdapat bangunan basement dan terdapat ring yang tidak kuat menahan dan mengakibatkan longsor.

"Sebelah ini jalan utama dan sebelah lain tembok dibangun basement dan ada ring yang tidak kuat. Di situ ada pasir dan tanah, banyak lumut makan air kalau dilihat dari peristiwa ini crane ini putus. Kenapa tidak kuat? Ada dua kemungkinan tidak sesuai spek beda dengan sebelah? Sementara faktor teknis terkait human eror," ujarnya.

Baca juga:
Penderita Hipertensi dan Diabetes di Surabaya Meningkat usai Lebaran

Ia melanjutkan, dua analisa penting yang harus diketahui oleh publik bahwa dilihat dari tembok ini yang dibangun untuk basement ini ada dua hal yang pertama adalah tanah pasir dengan ketinggian air yang cukup kuat.

"Analisa sementara adalah faktor amdal mungkin tidak menjadi perhatian pada awal membangun ini, itu sementara dari BNPT. Kalau dilihat dari kekuatan penahanan sling yang dijelaskan oleh BPPT ada ketidakhati-hatian karena ditembok sebelah sana bisa memiliki kekuatan menahan tapi yang disini ada dua sling yang putus sehingga dari tembok dan lemparan kesana ada kedalaman sekitar 50 meter," urainya.

Dengan begitu, Ngabalin akan menyampaikan laporannya kepada Presiden Jokowi tentang kondisi di Jalan Raya Gubeng Surabaya untuk hasil tinjauannya.

"Saya pulang saya bikin laporan, tadi sudah saya sampaikan pada bapak Presiden nanti kami bikin laporan secara terperinci kemudian tentu nanti kita dapatkan data yang full dari Polda, BMKG, BPPT," tandasnya.

Baca juga:
Data Daop 8 Surabaya: Mudik 18.313 Orang, Balik 28.775