Pixel Codejatimnow.com

Penjualan Telur Afkir di Tulungagung Meningkat Drastis, Kenapa?

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Bramanta Pamungkas
Salah satu pedagang telur di Tulungagung
Salah satu pedagang telur di Tulungagung

jatimnow.com - Jelang perayaan hari Natal dan tahun baru, harga telur ayam di pasar grosir Ngemplak, Kabupaten Tulungagung mengalami kenaikan. Jika sebelumnya harga telur berkisar antara Rp 20 ribu - Rp 22 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Kenaikan ini terjadi setiap tahunnya, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan.

Musini (56), salah seorang pedagang telur di Pasar Grosir Ngemplak menuturkan, kenaikan ini terjadi sejak beberapa hari lalu. Para pedagang mengaku, kenaikan harga ini sudah terjadi di tingkat peternak. Tingginya permintaan pasar diduga menjadi salah satu penyebab naiknya harga telur ayam ini.

"Setiap tahun menjelang perayaan Natal harga telur selalu naik," ujarnya, Kamis, (13/12/2018)

Tingginya harga telur saat ini mengakibatkan penjualan telur ayam afkir di pasaran mengalami peningkatan. Telur afkir ini mempunyai cangkang yang relatif lebih tipis dibanding lainnya. Selain itu beberapa cangkang juga sudah rusak. Namun kondisi ini tidak berpengaruh terhadap isi telur.

Baca juga:
Harga Telur di Sidoarjo Merangkak Naik, Capai Rp32.000/Kg

"Telur afkir itu isinya masih bagus dan sangat layak untuk dikonsumsi, hanya cangkangnya saja yang rusak," jelasnya.

Harga telur afkir jauh lebih murah dibanding lainnya. Saat ini harganya hanya Rp 15 ribu per kilogram. Murahnya harga telur afkir ini membuat penjualannya meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Dalam sehari Musini mampu menjual telur afkir sebanyak 50 kilogram. Sedangkan telur normal saat ini maksimal hanya bisa menjual 20 kilogram setiap hari.

"Kalau harga telur mahal seperti ini penjualan telur afkir pasti meningkat," pungkasnya.





Baca juga:
Harga Telur di Lamongan Tembus Rp31 Ribu/Kg, Susul Beras dan Cabai