Pixel Codejatimnow.com

Pengadaan Alkes di RS Batu Diperiksa BPK dan Polisi, Ini Penjelasannya

jatimnow.com - Direktur RSU Karsa Husada,  Kota Batu, Jawa Timur, dr Tries Anggraini bicara blak-blakan tentang pengadaan alat kedokteran atau alat kesehatan (alkes). Secara hukum, menurutnya tidak ada masalah.

Baginya, prosedural telah ditempuh. Bahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), inspektorat hingga kepolisian sudah turun tangan. Reporter jatimnow.com sempat mengkonfirmasi dr Tries Anggraini melalui sambungan telepon pada pukul 14.58 WIB, Rabu (12/12/2018).

"Begini kami terus terang kami sudah capek ya karena jawab untuk pertanyaan yang sama. Ya makanya gitu kalau mau mencari data silakan ke inspektorat (Pemprov Jatim) karena data kami semuanya ada di sana. Kita juga sudah diperiksa BPK, kemarin juga sudah diperiksa kepolisian. Jadi itu tidak ada masalah," terang dia.

Ia menjamin tidak akan menutupi apa yang sedang terjadi. Semua data telah diserahkan kepada BPK maupun inspektorat Pemprov Jatim.

"Ya institusi lah pak, semuanya diperiksa. Tidak ada yang ditutupi. Data-data itu ada di BPK, aturannya pemeriksaan itu adalah dari inspektorat setelah itu ke BPK, kemudian setelah hasil pemeriksaan itu dari BPK ada yang diduga terkait penyelewengan dengan tindak pidana maka itu baru inspektorat atau BPK melaporkan ke aparat penegak hukum. Ya tapi sudah salah kaprah, katanya dari masyarakat, masyarakat yang mana?" jelas dia mempertanyakan sumber yang melapor.

Baca juga:
Cara Distributor Alkes Perluas Kerjasama dan Jaringan Lewat Health Connect

Data yang diperoleh jatimnow.com, proyek tersebut tertera ID Paket 14073015. Tanggal lelang 12 Oktober 2018 dengan nama pemenang PT LKH. Nilai pagu Rp 25.000.000.000. Nilai HPS Rp 24.970.000.000, nilai kontrak Rp 24.535.500.000.

Anggaran tersebut untuk modular operating theater. Yang merupakan lapisan dinding ruangan yang biasa dipakai ruang operasi yang bersifat tidak mudah dihinggapi bakteri atau virus sehingga ruangan selalu steril.

Baca juga:
Terlibat Penipuan Rp16,8 Miliar, Dokter di Tulungagung Divonis 2 Tahun Penjara

Sedangkan terkait alokasi alkes robotik yang sesuai informasi yang diterima bahwa dalam kondisi tak terpakai. Ia mengaku tak ingat secara pasti berapa nominal yang diangggarkan untuk pengadaan alat robotik tersebut.

"Terkait pengadaan alat robotik itu saya tidak ingat. Kan pengadaannya banyak," ungkapnya.