Pixel Codejatimnow.com

Pelajar SMP di Banyuwangi Serukan Antikorupsi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Sejumlah pelajar SMP se Kabupaten Banyuwangi menyerukan antikorupsi melalui lomba
Sejumlah pelajar SMP se Kabupaten Banyuwangi menyerukan antikorupsi melalui lomba

jatimnow.com - Sejumlah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kabupaten Banyuwangi berkumpul di SMP Negeri 1 Giri, Banyuwangi. Beramai-ramai, mereka menyerukan antikorupsi.

Para pelajar ini berkumpul atas inisiasi Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi dalam rangka menyambut Har Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember mendatang. Seruan antikorupsi itu dikemas dalam sejumlah perlombaan, mulai dari pidato, yel-yel dan cerdas cermat, yang semuanya bertema antikorupsi.

Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi Adonis mengatakan, lomba tersebut selain untuk memperingati Hari Antikorupsi, juga sebagai sarana edukasi kepada para pelajar. "Ini bentuk kerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi untuk membudidayakan bahwa korupsi itu tidak benar," ungkapnya, Selasa (4/12/2018).

Selain itu, lanjut Adonis, acara itu juga untuk menanamkan ke jiwa para pelajar bahwa korupsi tidak boleh ada di sekitarnya. Apalagi, pihaknya sebagai lembaga penegak hukum yang memiliki kewajiban untuk memberikan edukasi pemberantasan budaya korupsi.

Baca juga:
Bupati Ikfina Rangkul Pelajar Mojokerto dengan Gemoy!

Menurutnya, antikorupsi harus dimulai dari diri sendiri dengan cara jujur kepada diri sendiri dan keluarga. "Lakukan tugas atau pekerjaan sesuai tupoksi, ikuti SOP dan hindari pertemuan yang tidak menguntungkan," terangnya.

Di tempat yang sama, Sekertaris Dinas Pendidikan, Dwi Yanto menambahkan, hingga saat ini diakuinya belum ada mata pelajaran yang khusus memberikan edukasi terkait antikorupsi. Namun, salah satu mata pelajaran telah terdapat materi yang menjabarkan nilai-nilai antikorupsi.

Baca juga:
Pelaku Begal Payudara di Ponorogo Berhasil Ditangkap, Ternyata Masih Pelajar

"Materi kewarganegaraan, jangan mengurangi timbangan, itu bagian upaya membentuk mental antikorupsi. Meski tidak ada mata pelajaran khusus, tapi sudah terintegrasi dengan seluruh mata pelajaran yang ada," tegas Dwi.