Pixel Codejatimnow.com

Dua Balita di Ponorogo Ditemukan Tertular HIV/AIDS

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Waria yang menjadi salah satu orang yang rentan terjangkit HIV/AIDS
Waria yang menjadi salah satu orang yang rentan terjangkit HIV/AIDS

jatimnow.com - Dua bayi di bawah lima tahun (balita) di Ponorogo ditemukan positif HIV/AIDS. Diduga, dua balita itu tertular orang tuanya melalui air susu.

Temuan itu didapat sepanjang tahun 2018 ini seperti dijelaskan Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, dr Yayuk Kuswardini.

"Keduanya masih berumur di bawah 2 tahun," tegas Yayuk, Senin (3/12/2018).

Menurutnya, anak-anak yang memiliki resiko tinggi tertular penyakit tersebut, adalah anak-anak yang hidup di keluarga pekerja seks komersial (PSK), LGBT, dan seorang ayah yang memiliki kebiasaan 'jajan'.

"Nah, anak-anak ini mengonsumsi ASI dari ibu yang sudah terjangkit HIV/AIDS setelah tertular suaminya yang suka 'jajan'," beber Yayuk.

Baca juga:
Banyak Lelaki Pengangguran, Rekap Pemain Baru, Waria Kemayu

Dari kasus itu, Yayuk mengatakan sudah melakukan salah satu cara pencegahan dengan menggalakkan program prevention of mother to child transmission. Program itu dilakukan dengan cara memeriksakan seluruh ibu hamil di Ponorogo, sesuai Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor 129 Tahun 2013.

"Sekarang, ibu hamil pada trimester pertama sudah harus diperiksa HIV untuk menyelamatkan kandungannya jika memang positif," tambahnya.

Pemeriksaan kehamilan itu sendiri sudah bisa dilakukan di RSUD dr Harjono. Bahkan, dinkes melalui puskesmas juga sudah menjalankan program itu. Dan jika ditemukan ibu hamil positif HIV, pihak rumah sakit harus segera memberikan terapi antiretroviral selama kehamilan. Dengan begitu, saat bayi lahir dengan cara caesar, bayi tidak akan tertular.

Baca juga:
Begini Gaya Kemayu Waria di Surabaya saat Dihentikan Polisi, Ehmmm...

"Virusnya ditekan hingga tidak terdeteksi," sambung Yayuk.

Dari catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, pada tahun 2016 terdapat sekitar 161 penderita HIV/AIDS. Dari angka itu, 14 penderita diantaranya telah meninggal dunia. Kemudian, pada tahun 2017 jumlah penderita baru tercatat sebanyak 134 orang. Dan tahun 2018 ini, menurun ke angka 78 penderita.