Pixel Codejatimnow.com

Syachrul Anto Memakai Alat Selam Pinjaman Saat Evakuasi Lion Air

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Foto semasa hidup Syachrul Anto (kanan)  saat kegiatan menyelam bersama rekannya
Foto semasa hidup Syachrul Anto (kanan) saat kegiatan menyelam bersama rekannya

jatimnow.com - Syachrul Anto relawan penyelam evakuasi Pesawat Lion Air PK-LQP yang meninggal saat membantu pencarian penumpang di perairan Tanjung Karawang dikenal memiliki rasa empati tinggi terhadap bencana.

Syachrul adalah penghobi menyelam sejak lama dan telah memiliki Surat Izin Menyelam atau Diving license. Bahkan Syachrul dikenal memiliki kelompok relawan penyelam di Makasar.

Saat terlibat menjadi relawan evakuasi penumpang Lion Air, Syachrul tidak membawa perlengkapan selam pribadinya. Syachrul memimjam peralatan selam seadanya.

"Suami berangkat dari Jogja, saat itu kami usai ada urusan. di Jogja dia janjian dengan temannya sesama relawan. Katanya dia sudah sepakat siapa yang bisa langsung berangkat ke Jakarta," ujar Lyan saat ditemui di rumah duka di Jalan Bendul Merisi Utara 8 no 41, Surabaya, Sabtu (3/11/2018).

Baca juga: Ini Pesan Terakhir Penyelam yang Meninggal Saat Evakuasi Lion Air

Baca juga:
Gegara Ponsel Penumpang Berasap, Lion Air Rute Kupang-Surabaya Batal Terbang

Lyan Kurniawati mengatakan bahwa keberangkatannya untuk membantu evakuasi korban pesawat Lion Air PK-LQP itu tidak disertai perlengkapan menyelam yang memadai, karena perlengkapan menyelam itu ada di rumahnya.

"Peralatan lengkap dia kan di Makassar. Dia berangkat  dengan peralatan seadanya ada yang meminjam, mungkin karena tidak pakai peralatan milik dia sendiri jadinya mungkin ada yang nggak pas," pungkas Lyan.

Lyan menuturkan bahwa Syachrul memiliki kelompok relawan penyelam di Makasar yang aktif membantu jika diperlukan oleh Basarnas.

"Beliau (Syachrul) selalu menawarkan diri menjadi relawan baik itu yang menjadi keahliannya (selam) maupun tidak. Kemarin bencana di Palu juga ikut selama seminggu, meski disana tidak ada keahlian tapi dia membantu di dapur umum," terangnya.

Sementara itu, Lyan juga menambahkan bahwa sang suami juga pernah jadi relawan saat kejadian jatuhnya pesawat Air Asia.

Jenazah Penyelam Evakuasi Lion Air PK-LQP ini Dimakamkan Usai Salat Zuhur. Dan hingga saat ini para pelayat terus berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa.













Baca juga:
Lion Air Buka Pendidikan Gratis Menjadi Pramugari dan Pramugara