Pixel Codejatimnow.com

Perguruan Tinggi Vokasi Rapatkan Baris Hadapi Revolusi Industri 4.0

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Kongres ke V Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) di Unair, Selasa (16/10/2018).
Kongres ke V Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) di Unair, Selasa (16/10/2018).

jatimnow.com – Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) merapatkan barisan menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang saat ini sedang berlangsung.

Mereka menggelar kongres ke V dengan tema "Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0" di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa (16/10/2018).

Forum itu dihadiri tiga pembicara, diantaranya Gubernur Jatin Soekarwo, Deputi IV Kementerian Koordinator Perekonomian RI Mohammad Rudy Salahuddin, dan Deputi III Staf Kepresidenan RI Denni Puspa Purbasari.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan kongres ke V FPTVI itu diharapkan mampu menjawab tantangan bonus demografi, yang mana pemanfaatan penduduk di usia produktif harus digerakkan lebih cepat.

Alhasil, berbagai kebijakan yang tepat dapat mengubah kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur, terutama yang berasal dari pendidikan vokasi.

"Kita harap mampu mengindikasikan nilai produksi kerja yang lebih tinggi di Jatim. Dengan pemetaan jumlah tenaga kerja dari pendidikan vokasional di Jawa Timur, maka bisa menentukan strategi pendidikan vokasi," tutur Soekarwo.

Menurut Soekarwo, kebijakan untuk pembangunan SDM berdaya saing dan mengoptimalkan pendidikan vokasi di tingkat SMK, sudah dimulai sejak tahun 2015.

Hal itu diwujudkan melalui kebijakan Dual Track Strategy dengan pendidikan non formal melalui SKM mini, balai latihan kerja, dan madrasah diniah.

Baca juga:
Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT

"Namun, hal itu tidak cukup jika masalah kesehatan tidak terselesaikan. Untuk itu, penanganan kesehatan dan gizi terus diupayakan agar segera teratasi. Karena kualitas kesehatan juga menentukan kualitas pendidikan kita," terangnya.

Sementara itu, Wakil Dekan 1 Fakultas Vokasi Universitas Airlangga sekaligus Ketua Komisi Program Studi Sejenis FPTVI, Retna Apsari, mengatakan forum FPTVI untuk berjuang bersama-sama agar pendidikan vokasi di universitas, sekolah tinggi dan akademik (UNISTA) mampu mencetak lulusan terampil di industri dan masyarakat.

"Menurut UU 12 tahun 2012 pasal 16, Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma (Diploma 3 maupun Diploma 4/ Sarjana Terapan) yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan," terangnya.

Ia mengatakan program vokasi merupakan salah satu jenis pendidikan yang baru dikembangkan tahun 2012. Makanya, seluruh PT yang bergabung dalam FPTVI meluruskan perjuangan membentuk sumber daya manusia.

Baca juga:
Pria asal Nganjuk Ditabrak Polisi di Kediri

"Hasil dari program vokasi ini diharapkan menjadi SDM yang berkarakter TKI (Tangguh, Kreatif dan Inovatif), sehingga memiliki daya saing untuk menjadi pemenang di pasar global," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, digelar pula peluncuran Asosiasi Ahli dan Dosen Ilmu Terapan Indonesia (A2DITI). Organisasi ini merupakan wadah kegiatan bagi dosen Vokasi anggota FPTVI dan para pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).