Pixel Codejatimnow.com

Kapolda Jatim Ajak Ulama dan Santri Perangi Berita Hoax

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan berfoto bersama Ketua Dewan Pengasuh Ponpes Darussalam serta Bupati Azwar Anas
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan berfoto bersama Ketua Dewan Pengasuh Ponpes Darussalam serta Bupati Azwar Anas

jatimnow.com - Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengajak para ulama dan santri untuk memerangi berita hoax. Sebab, berita hoaks merupakan salah satu pemicu utama yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

Untuk itu, semenjak menjabat pihaknya mengaku fokus mengunjungi beberapa pondok pesantren (Ponpes). Hal ini dilakukan, mengingat di Jawa Timur adalah provinsi yang memiliki jumlah pondok pesantren besar hampir di setiap kabupaten.

"Kami kulo nuwun, mohon doa restunya, didoakan lah, supaya di tahun politik ini pemilu bisa berjalan aman," papar Irjen Pol Luki kepada wartawan usai mengunjungi Ponpes Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Selasa (9/10/2018).

Terlebih pada akhir-akhir ini, sering kali ditemui kabar atau berita hoax yang cukup meresahkan. Hal itu, menurutnya, juga dapat menjadi pemicu utama terpecahnya persatuan dan kesatuan.

Masyarakat, lanjutnya, juga dibuat bingung atas beredarnya berita hoax tersebut. Oleh karenanya pihaknya berharap kepada masyarakat di Jatim khususnya di Banyuwangi tidak terpancing adanya berita-berita hoax.

"Melalui ulama, melalui kiai, melalui pondok pesantren kami meminta dalam tausiyahnya untuk menyampaikan kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan adanya hoax," ujarnya berharap.

Baca juga:
Kapolda Jatim Berikan 50.789 Paket Bantuan untuk Korban Banjir di Jawa Tengah

Sementara itu, Ketua Dewan Pengasuh Ponpes Darussalam KH Ahmad Hisyam Syafaat menyatakan bersepakat untuk bersama-sama memerangi berita hoax dan ujaran kebencian.

"Dalam hal ini (menangkal berita hoax, red) pesantren bersinergi dengan pemerintah dan menyampaikan kepada masyarakat," timpal KH Hisyam.

KH Hisyam berpendapat, dewasa ini ada sejumlah kelompok yang ingin memecah persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia dengan isu-isu sara, berita hoax, serta ujaran kebencian.

Baca juga:
Kapolda Jatim Apreasi Satgas Pangan, Aktif Monitoring Harga Bapokting

"Kalau kita runut ke atas, Indonesia ini yang babat, founding father-nya dulu kan tokoh-tokoh nasionalis dan agamis. Sekarang ini ada usaha-usaha bagaimana Indonesia yang berpuluh-puluh ribu ini terpecah belah ini yang harus kita lawan," paparnya.