Pixel Codejatimnow.com

Dampak Guru Mogok di Blitar, Polisi Membantu Mengajar di Sekolah

 Reporter : Erwin Yohanes CF Glorian
Dua petugas polisi membantu mengajar di sebuah sekolah
Dua petugas polisi membantu mengajar di sebuah sekolah

Baca juga:
Dindik Jatim, Insentif GTT dan PTT SMA/SMK di Jombang Belum Cair Sejak Mei Lho

jatimnow.com - Akibat mogoknya guru tidak tetap (GTT) dan pengajar tidak tetap (PTT), membuat hampir sebagian besar sekolah dasar di Kabupaten Blitar nyaris lumpuh.
 
Rata-rata hampir setiap SD hanya memiliki tiga ASN (aparatur sipil negara) pendidik, sehingga proses belajar mengajar di sekolah terhambat karena kurangnya guru.
 
Tak ingin membuat proses pembelajaran lumpuh, polisi pun diterjunkan. Terlihat, aparat Kepolisian juga mengajar di kelas seperti yang terjadi di SDN Sidodadi 2, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
 
Disini, polisi mengajar siswa di empat ruang kelas. Meliputi ruang kelas 2, 3, 4, dan 5. Ini dilakukan untuk mengisi kekosongan pembelajaran ditengah aksi yang dilakukan oleh GTT/PTT.
 
"Dalam pemberian pembelajaran pengganti, dilakukan oleh Bhabinkamtibmas dan seluruh Polsek jajaran termasuk PJU. Kami memberikan pembelajaran pengganti sesuai kemampuan," kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M. Ridha, Rabu (26/09/2018).
 
Dalam mengajar, polisi juga menyelipkan pesan Kamtibmas kepada para siswa. Ini termasuk pesan anti Hoax.
 
Di SDN Sidodadi 2, terdapat 164 siswa dan dibagi enam Rombel (Rombongan Belajar). Disini, hanya ada empat ASN terdiri dari tiga pengajar dan satu Kepala Sekolah.
 
Absennya GTT/PTT membuat proses pembelajaran nyaris lumpuh. Sesuai kemampuan, para ASN merangkap kelas agar kegiatan pembelajaran tak lumpuh.
 
"Dengan tidak adanya GTT dan PTT memang sangat berpengaruh dalam sistem pembelajaran kami. Kami berharap semoga ada jalan keluarnya," papar Kepala SDN Sidodadi 2, Endang Supriati.