Pixel Codejatimnow.com

Usul 30 Ribu Keping E-KTP, Disdukcapil Ponorogo Hanya Diberi 8 Ribu

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Suasana Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemkab Ponorogo, Senin (17/9/2018)
Suasana Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemkab Ponorogo, Senin (17/9/2018)

jatimnow.com - Menipisnya stok blangko E-KTP di Ponorogo sudah teratasi. Ini menyusul kabar dari Kemendagri bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemkab Ponorogo mendapat suplai blanko 8.000 keping.

"Waktu saya bilang stok tinggal 4 hari itu, saya sampaikan ke Kemendagri juga," kata Kepala Dinas Disdukcapil, Ponorogo, Vifson Suisno, Senin (17/9/2018).

Vifson mengatakan pihaknya mengusulkan permintaan blangko E-KTP sebanyak 30 ribu keping. Dari usulan itu hanya dikabulkan 4 oter masing-masing berisi 2 ribu keping blangko E-KTP.

"Dibanding tetangga daerah seperti Pacitan, Trenggalek, kami mendapat jatah lebih banyak. Daerah sekitar mendapat 2 ribu hingga 4 ribu keping E-KTP," lanjutnya.

Kedatangan suplai stok blangko E-KTP tersebut diakui pihaknya membawa angin segar. Pasalnya, dihari terakhir sebelum datangnya stok blangko, pihaknya hanya memiliki sisa 325 blangko.

Itu pun hanya cukup untuk melayani warga untuk sehari saja. "Alhamdulillah di detik-detik akhir, kabar menggembirakan datang," tuturnya.

Pihaknya tidak mengetahui secara pasti mengapa stok blangko E-KTP didapat di waktu stok yang dimiliki pihaknya menipis. Padahal menurutnya Disdukcapil setempat setiap hari mengirimkan laporan pengeluaran blangko dan rekaman data.

Baca juga:
Jadwal Layanan Publik di Mojokerto Selama Ramadan, Pj Wali Kota: Tetap Normal

"Maksimal setiap hari jam 3 sore kami harus mengirimkan laporan," ungkapnya.

Kendati demikian, dia menjelaskan pengaturan kiriman blangko E-KTP sepenuhnya berada di tangan Kemendagri. Dia mengungkapkan mekanisme permohonan blangko sudah dijalankan.

"Stok aman itu minimal 1-2 ribu keping. Kalau stok kami berada di itu, kami langsung layangkan surat permohonan," sambungnya.

Baca juga:
Klarifikasi SMAN 3 Surabaya: Hanya Beberapa Siswa Sempat Tolak Perekaman E-KTP

Dalam sehari ia sedikitnya mengeluarkan 350-an keping untuk melayani warga. Jumlah tersebut dapat meningkat saat data jemput bola di UPTD masuk ke sistem database yang ada di Disdukcapil setempat.

"Kami utamakan kualitas pelayanan untuk masyarakat. Karena memang itu tugas utama kami. Jangan sampai masyarakat kecewa,’’ tegasnya.