Pixel Codejatimnow.com

Sawer, Makhluk Berwujud Ular yang Tak Lagi Ramah pada Warga Gambiran

Editor : Edwin Fajerial  Reporter : Irul Hamdani
Ilustrasi
Ilustrasi

jatimnow.com - Konon, dua aliran sungai yang bertemu (tempuran) sangat disukai makhluk gaib untuk bermukim.

Begitu juga dengan makhluk gaib berwujud ular di pertemuan dua aliran sungai Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, ini.

Sawer, begitu warga setempat menyebutnya, berwujud ular besar berkepala wayang dan bermahkota di kepalanya.

Menurut cerita, Sawer sering menampakkan diri pada tempat yang dikelilingi rimbunnnya bambu.

Sawer selama ini dipercaya tidak mengganggu penduduk setempat dan hanya menampakkan diri saat sungai banjir ketika malam hari.

Tapi, empat tahun belakangan, keberadaannya sering terlihat dan perilakunya mulai berubah agresif.

Menurut warga setempat, Gimin, perilaku Sawer berubah menjadi agresif seiring dengan pembukaan lahan seluas 2 hektar sebagai perumahan.

Lokasi perumahan itu sendiri terbelah aliran sungai menjadi selatan dan utara, yang aliran sungainya bagian dari tempuran.

"Lahan perumahan itu dulunya tegalan, banyak pohon-pohon besar," jelas Gimin, warga setempat, kepada jatimnow.com, Minggu (16/9/2018).

Saat pembukaan lahan itulah, Sawer menunjukkan perilaku agresifnya.

Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

Warga sekitar lokasi perumahan yang sedang mengais ranting kayu untuk bahan bakar menjadi sasarannya, padahal, saat itu masih siang.

"Ibu sebelah rumah saya ini lari tunggang langgang. Parang dan bekalnya ditinggal. Dia teriak-teriak minta tolong," tambahnya.

Siang itu, Sawer muncul dari rerimbunan bambu dan langsung mengejar emak-emak tersebut.

Bahkan, Sawer mengejar hingga belasan meter.

Kehebohan siang itu membuat warga sekitar berhenti untuk mengais ranting kayu di sana.

Baca juga:
KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi

"Semenjak itu tidak ada yang berani datang lagi," katanya.

Konon, Sawer juga mencelakai salah satu tukang tebang yang membersihkan lokasi perumahan tersebut.

Santer dikabarkan, si tukang tebang meninggal dunia seminggu setelah merobohkan pohon besar yang tak jauh dari sarang Sawer.

"Iya, tukang tebangnya meninggal dunia," pungkasnya.