Pixel Codejatimnow.com

Tak Diijinkan Gelar Suran Agung, Puluhan Pesilat dari PSHW Wadul Dewan

 
Massa PSHW saat wadul dan ditemui oleh anggota dewan.
Massa PSHW saat wadul dan ditemui oleh anggota dewan.

jatimnow.com – Puluhan pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) wadul ke anggota DPRD Madiun Kota, Jumat (7/9/2018).

Aksi ini digelar setelah Polres Madiun Kota tidak menurunkan surat rekomendasi event tahunan Suran Agung yang sedianya digelar pada 23 September 2018. Alasannya, tahun ini berbenturan dengan tahun politik.

Ketua PSHW Madiun, Restu Nugroho, mengatakan akan berjuang semaksimal mungkin agar mendapat rekomendasi dari Polres Madiun Kota. "Kalau yang jadi alasan adalah keamanan tidak masuk akal," katanya kepada wartawan.

Ia mengklaim sudah menyiapkan segala sesuatu untuk menggelar event tahunan ini. Bahkan, ia menjamin kondisi keamanan dan ketertiban di Kota Madiun tidak akan terganggu.

"Kami sudah berkoordinasi dengan perguruan lain. Tentu juga dengan tokoh masyarakat. Gelaran setahun sekali ini," bebernya.

Ia mengatakan, PSHW sendiri sudah solid. Tidak mungkin akan terpecah dengan provokasi yang dibuat-buat.

Oleh karena itu, setelah wadul ke DPRD, langkah selanjutnya akan menunggu hasil keputusan. Ia berencana akan menemui Kapolres Madiun Kota pekan depan.

"Nanti Minggu atau Senin, saya akan koordinasi kembali dengan Kapolres," ujarnya.

Ketua DPRD Madiun Kota Istono mengatakan akan menyampaikan aspirasi warga PSHW kepada pihak terkait.

Baca juga:
Reog Ponorogo Pikat Warga Malaysia di Plaza Angsana Mall

"Ya nanti akan kita sampaikan ke pihak terkait. Saya bukan penentu," tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Madiun Kota AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan sebenarnya keputusan dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Madiun sudah sangat jelas. Dimana tidak ada mobilisasi massa ke Madiun.

"Dan ketua IPSI setuju dengan itu. Saya kira PSHW di bawah IPSI, tentu akan setuju," ujarnya.

Ia mengaku, memang tidak mengeluarkan rekomendasi event tahunan ini. Pasalnya, sesuai himbauan Kapolda Jatim, Irjend Pol Machfud Arifin bahwa tahun ini merupakan tahun politik.

Baca juga:
Pengeroyokan Antar Pesilat Terjadi Lagi di Sidoarjo, Bawa Celurit hingga Samurai

"Ini tahun politik. Ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.

Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto