Pixel Codejatimnow.com

Daftar Diam-diam, Anak Janda Asal Ponorogo ini Lolos Tes Polisi

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Mita Kusuma
Ibunda Muhammad Remanitya Khadafi, Yulianti, ketika berjualan di tokonya/Foto: Mita Kusuma
Ibunda Muhammad Remanitya Khadafi, Yulianti, ketika berjualan di tokonya/Foto: Mita Kusuma

jatimnow.com - Muhammad Remanitya Khadafi (20), memang tidak seperti anak-anak pada umumnya. Remaja asal Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo ini diam-diam mendaftar menjadi polisi hingga akhirnya dia lolos.

Ternyata, besar tanpa kasih sayang dari seorang ayah, tidak membuatnya rapuh. Malah sebaliknya, dia tumbuh menjadi pria yang optimis dalam menjalani hidup, terbukti dengan mendaftar kembali mengikuti seleksi masuk kepolisian, meskipun sempat dilarang oleh ibundanya.

"Saya sempat melarang anak saya mendaftar kembali, karena di tahun 2017 lalu, anak saya gagal. Sebagai orang tua, saya merasa sangat bersalah," kata Ibunda Muhammad Remanitya Khadafi, Yulianti, di rumahnya, Senin (6/8/2018).

Menurutnya, kegagalan sang anak karena bekal 'uang' yang tidak bisa dia berikan secara maksimal. Ia mengaku ketika pengumuman terkahir 2017, sudah menasehati anaknya untuk mengubur mimpi menjadi polisi.

"Saya langsung bilang kepada anak saya, tidak usah bermimpi menjadi polisi mulai saat ini. Apalagi tanpa modal apapun," terangnya.

Larangan dari sang ibunda itu ternyata tidak digubrisnya. Hingga akhirnya, Muhammad Remanitya Khadafi mendaftar kembali seleksi masuk kepolisian dengan diam-diam. Anak tunggalnya itu mendaftar menjadi polisi tanpa sepengatahuan ibundanya.

Baca juga:
Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi

Yulianti mengaku baru mengetahui bahwa anaknya ikut lagi tes seleksi masuk kepolisian setelah mau mengikuti tes terakhir. "Saat itu anak saya baru meminta doa restu. Saya langsung luluh," katanya.

Oleh karena itu, Yulianti mengucapkan terimakasih kepada jajaran kepolisian karena  telah melakukan seleksi penerimaan calon Bintara Polri dengan transparan dan akuntabel, sehingga tidak ada rekayasa maupun pungutan biaya sepeserpun pada saat menjalani seleksi Bintara Polri.

"Adik-adik yang berminat untuk ikut seleksi Bintara Polri agar tidak takut bila harus membayar atau mencari sponsor untuk meloloskan diri sebagai calon siswa Bintara Polri. Anak saya buktinya, lolos mandiri tanpa biaya sepeserpun," pungkasnya.

Baca juga:
Melukis dengan Ampas Kopi Jadi Cara Healing Terbaik Polisi di Kediri ini

 

Reporter: Mita Kusuma

Editor: Arif Ardianto