Pixel Codejatimnow.com

Wali Kota Mojokerto Studi Pengelolaan Pariwisata ke Wakatobi

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat studi tiru pengelolaan pariwisata di Kabupaten Wakatobi.(Foto: Diskominfo Kota Mojokerto for jatimnow.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat studi tiru pengelolaan pariwisata di Kabupaten Wakatobi.(Foto: Diskominfo Kota Mojokerto for jatimnow.com)

Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama jajaran bertandang ke Kabupaten Wakatobi. Kunjungannya dalam rangka mendapatkan informasi dan skema pariwisata. Pasalnya, Wakatobi sudah terlebih dahulu menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) khususnya di bidang pariwisata.

"Sektor pariwisata adalah prioritas baru bagi Pemerintah Kota Mojokerto. Maka kami perlu menimba ilmu mendapatkan informasi terkait skema dalam pengelolaan pariwisata di Kota Mojokerto," kata Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto dalam keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).

Ia menjelaskan, pariwisata berbasis sejarah dan budaya merupakan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto.

"Berdasarkan prioritas tersebut, kami mendapatkan lokasi prioritas dari Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2023 untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) pariwisata tematik terintegratif. Yaitu, pembuatan Kawasan Wisata Bahari Majapahit," terangnya.

Baca juga:
Bau TPS Benteng Pancasila Usik Warga Mojokerto, Mas Pj Ali Gercep

Sementara itu, Bupati Wakatobi Haliana menyebutkan, pihaknya menyambut baik dan bangga atas kedatangan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Ia pun banyak belajar ke Kota Mojokerto.

"Walaupun judulnya studi tiru kepada Wakatobi, namun pada akhirnya banyak hal yang kami banyak belajar dari Kota Mojokerto. Banyak sukses story yang bisa kami tiru," ungkap Haliana.

Baca juga:
Pemkot Mojokerto Tetapkan Musrenbang Tematik dengan Prioritas 3 Hal Ini

Kabupaten Wakatobi sudah settle untuk pariwisata. Kurang lebih 5 tahun dan menjadi lokpri untuk DAK tematik terintegratif.

"Kelebihan ini banyak menjadi pertimbangan daerah lain untuk menimba ilmu di Wakatobi. Harapannya apa yang menjadi diskusi kami, bisa berguna untuk masyarakat Mojokerto," pungkasnya.