Pixel Codejatimnow.com

Rumah Sesepuh Pagar Nusa di Sidoarjo Dilempari Botol, Teror Sejak 2021

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zainul Fajar
Pak Wardoyo saat menunjukkan kaca yang pecah akibat lemparan botol. (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Pak Wardoyo saat menunjukkan kaca yang pecah akibat lemparan botol. (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

Sidoarjo - Rumah sesepuh perguruan pencak silat Pagar Nusa di Desa Ganting, Gedangan, dilempari botol minuman keras. Aksi yang dilakukan pelaku pada dini hari itu menimbulkan kerusakan pada kaca rumah.

Pemilik rumah, Edi Heri Wardoyo saat ditemui di rumahnya memaparkan bahwa kejadian penyerangan oleh sejumlah oknum yang diduga pendekar tersebut terjadi pada Minggu (19/6/2022) dini hari.

"Kejadiannya itu Minggu pagi sekira pukul 04.45 WIB. Saya ingat betul kemarin itu, saya saat itu sedang salat subuh di dalam. Tiba-tiba ada bunyi lemparan beberapa kali dan yang paling keras itu kaca depan pecah," ujar pria yang akrab disapa Wardoyo tersebut, Senin (20/6).

Dalam keterangannya, Wardoyo menyampaikan bahwa dirinya beserta keluarganya juga tidak pernah merasa punya musuh siapapun atau dari perguruan manapun.

"Saya juga bingung, mas. Saya sama keluarga selama ini juga ndak pernah merasa punya masalah sama siapapun atau dengan perguruan manapun. Salah kami itu apa? Kok seringkali kami dijadikan sasaran, padahal sedikit pun kami ndak pernah punya niat menzalimi siapapun," imbuh Ketua Padepokan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Desa Ganting itu.

Masih dikatakan Wardoyo, rumahnya seringkali menjadi sasaran pelemparan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Ia juga menuturkan bahwa dalam kurun waktu hampir setahun terakhir, terhitung sejak bulan September 2021 rumahnya seringkali menjadi sasaran perusakan.

"Jadi, gelombang perusakan, pelemparan dan bahkan kadang penganiayaan itu mulai sering muncul sejak September 2021. Kami tiba-tiba didatangi sama perguruan silat lain dan tiba-tiba menyerang anak-anak. Saya ndak pernah melawan meski dipukuli, saya melindungi anak-anak saya. Pokoknya yang saya pikirkan adalah keselamatan anak-anak didik saya yang masih SD atau SMP jadi ketakutan mereka," kata Wardoyo.

Baca juga:
PBNU Kecam Penyerangan Kantor PCNU Lamongan: Harus Diusut Tuntas!

Lebih lanjut, Wardoyo menjelaskan jika di rumahnya tersebut sebenarnya adalah sebuah tempat mengaji untuk para anak yatim piatu di Desa Ganting. Yang kebetulan di dalamnya ada ekstrakurikuler pencak silat.

"Jadi di sini bukan padepokan silat penuh, melainkan rumah mengaji untuk para anak yatim piatu Desa Ganting sini yang kebetulan di dalamnya ada ekstrakurikuler Pencak Silat PN," paparnya.

Sementara itu, penasihat hukum Wardoyo bernama Rahadi Sri Wahyu Jatmika saat ditemui di lokasi kejadian memaparkan bahwa pihaknya menyesalkan atas tindakan yang merugikan kliennya tersebut.

Baca juga:
Usut Kasus Penyerangan Kantor PCNU Lamongan, Polisi Sisir CCTV

"Kami di sini hadir dalam upaya untuk pendampingan secara hukum. Tidak hanya bagi Pak Wardoyo saja, tetapi juga warga Desa Ganting sini yang sudah merasa ketakutan karena kejadian pengrusakan ini sudah sangat sering terjadi," terang Rahadi.

Tidak hanya itu, Rahadi menegaskan bahwa pihaknya juga akan melakukan upaya pengaduan serta pelaporan ke Polda Jatim agar upaya perusakan, dan penganiyaan seperti ini tidak lagi berlanjut.

"Kami melakukan pendampingan atas dasar kepentingan dan keluhan warga sini. Menurut pengakuan warga sekitar hal ini terjadi berkali-kali, ada yang membawa sajam, ada yang membawa batu, dan warga yang tidak bersalah jadi imbasnya. Atas dasar itulah kami ada untuk melaporkan hal ini ke Polda Jatim," pungkasnya.