Pixel Codejatimnow.com

Mas Dhito Minta Pembangunan Jembatan Ngadi di Mojo Kediri Dipercepat

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Penampakan jembatan bailey dan jembatan Ngadi yang ambrol 2017 lalu. (Foto: Humas Pemkab Kediri/Jatimnow.com)
Penampakan jembatan bailey dan jembatan Ngadi yang ambrol 2017 lalu. (Foto: Humas Pemkab Kediri/Jatimnow.com)

Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri sudah mulai membangun konstruksi jembatan Ngadi di Kecamatan Mojo. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta percepatan pembangunan menjadi 4 bulan dari rencana 6 bulan.

"Target pembangunannya 6 bulan. Saya minta 4 bulan harus sudah selesai,” kata Mas Dhito, Sabtu (28/5/2022).

Infrastruktur memang menjadi prioritas Mas Dhito dalam membangun daerahnya. Menurut Mas Dhito jembatan ini memiliki urgensi tinggi karena menjadi konektivitas antara Kabupaten Kediri dan Tulungagung. Sehingga sudah banyak dampak yang ditimbulkan dari tersendatnya jembatan tersebut.

Sejak ambrol 2017, jembatan ini belum lagi dibangun. Sementara masyarakat bisa melintasi jembatan bailey atau jembatan portable secara bergantian, sehingga arus menjadi tersendat.

“Jangan sampai molor. Masyarakat sudah bertahun-tahun harus merasakan tersendatnya jalur tersebut," Tegasnya.

Seperti diketahui Mas Dhito memprioritaskan dua jembatan konektivitas antar wilayah. Jembatan tersebut adalah jembatan Ngadi dan Jongbiru di Kecamatan Gampengrejo.

Hal ini dilakukan Mas Dhito mengingat pentingnya jembatan tersebut sebagai jembatan peghubung antar wilayah yang telah lama tak kunjung ada perbaikan.

Baca juga:
Mas Dhito Dampingi Menseskab Pramomo Anung Tinjau Bandara Dhoho

“Pada prinsipnya kita (Pemerintah Kabupaten Kediri) akan fokus pada jembatan yang memiliki nilai konektivitas dan akan menambah value edit,” kata Mas Dhito

Dari data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kediri, jembatan ini memiliki panjang 47 meter dengan lebar 7 meter serta terbagi menjadi dua bentang 35 dan 12 meter.

Pelaksana tugas (Plt) DPUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra mengungkapkan kerusakan jembatan ini karena menggantungnya tiang penyangga akibat turunnya debit sungai serta banjir pada 2017 lalu.

Irwan menjelaskan, di awal pembangunan ini Pemerintah Kabupaten Kediri akan melakukan pengerukan oprit jembatan bailey. Kemudian, selama proses pembangunan, arus lalu lintas dari Kediri menuju Tulungagung di barat sungai akan dialihkan melewati Jembatan Wijaya Kusuma menuju ke jalan nasional Kediri - Tulungagung.

Baca juga:
Mas Dhito Pantau Arus Mudik Lebaran di Simpang Mengkreng Kediri

"Kita juga sudah berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri dan Polresta Kediri perihal penutupan jalan ini,” terangnya.

Senada dengan Mas Dhito, Irwan berharap pengerjaan jembatan yang menghabiskan APBD sebesar Rp7,72 miliar ini bisa cepat selesai agar kegiatan masyarakat bisa kembali normal.

(ADV)