Pixel Codejatimnow.com

Seleksi Pemain Asli Lamongan, Fakhri Husaini Temukan Beberapa Talenta Potensial

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Persela gelar seleksi pemain asli Lamongan di Stadion Surajaya (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)
Persela gelar seleksi pemain asli Lamongan di Stadion Surajaya (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)

Lamongan - Persela Lamongan menggelar seleksi pemain untuk menatap kompetisi liga 2 musim depan. 70 pemain muda potensial menunjukan kepiawaiannya di hadapan pelatih kepala Fakhri Husaini.

70 pemain yang mengikuti seleksi tersebut berasal dari klub internal yang ada di Lamongan. Mereka akan disaring sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki.

Pelatih Persela Lamongan, Fakhri Husaini menyebut, jika seleksi berlangsung dari Rabu (18/5/2022) selama tiga hari sampai Jumat (20/5/2022) besok.

"Kamis besok untuk saya kerucutkan dan pilih pemain-pemain yang mungkin saya bisa usulkan untuk masuk ke Persela atau paling tidak mereka bisa magang di Persela," ujar eks pelatih timnas U-16 tersebut di Stadion Surajaya Lamongan, Rabu (18/5/2022) sore.

Menurut Fakhri, setelah memantau 70 pemain, ada beberapa pemain yang memiliki kans untuk bisa debut bersama Persela Lamongan.

Baca juga:
Bacalon Komisioner KPU Lewati Tahap Seleksi, Psikotes Loloskan Karakter Ini

"Karena saya lihat ada beberapa yang punya potensi," tambah dia.

Pelatih berkepala plontos dan nyentrik dengan kumis tebal itu menyampaikan, ada empat indikator yang melandasi bidikannya kepada para pemain seleksi ini.

"Itu kriteria standar. Tapi standarnya untuk Liga 2, Liga 1 tentu beda-beda. Syukur-syukur kalau saya bisa dapat empat aspek itu yang masuk standar di Liga 1, sehingga nanti akan memberikan keuntungan bagi Persela," jelasnya.

Baca juga:
Tim Seleksi Calon Komisioner KPU Jatim 3, Tegaskan Prinsip Netralitas

Ditegaskan Fakhri, pada hari kedua seleksi akan memberikan sesi tambahan khusus untuk penjaga gawang. Hal itu dilakukan agar bisa melihat kemampuan penjaga gawang seca maksimal.

"Karena bagaimana saya bisa lihat kualitas kiper kalau seleksinya seperti ini (situasi pertandingan), karena nggak banyak serangan. Mungkin dalam satu game hanya dapat satu atau dua bola saja. Saya ndak bisa putuskan itu kiper bagus apa ndak. Jadi harus ada sesi khusus untuk kiper," tandasnya.