Pixel Codejatimnow.com

Dinkes Kabupaten Kediri Bagikan Tips untuk Mengantisipasi Hepatitis Akut

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr Ahmad Khotib saat melakukan sidak takjil di bulan ramadan (Foto: Dok. Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr Ahmad Khotib saat melakukan sidak takjil di bulan ramadan (Foto: Dok. Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

Kediri - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri terus melakukan pemantauan di seluruh wilayah, untuk mengantisipasi kasus hepatitis akut yang sebelumnya menyerang tiga anak di Jakarta.

Sejauh ini, Dinkes Kediri menyebut belum ada temuan terkait kasus itu di wilayahnya.

"Alhamdulillah di Kabupaten Kediri belum ada laporan atau kasus penyakit tersebut. Tetapi kita tetap selalu melakukan pemantauan di seluruh wilayah kabupaten," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr Ahmad Khotib, Jumat (6/5/2022).

Dia pun meminta masyarakat tidak panik dan tetap menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit tersebut.

Menurut dr Khotib, pencegahan penyakit ini sama seperti pencegahan Covid-19, karena hepatitis juga menular lewat saluran pernafasan. Ditambah makan makanan bersih, sehat, dimasak dengan baik, pakai alat makan sendiri-sendiri serta tidak makan di tempat sembarangan untuk mencegah penularan dari saluran pencernaan.

Baca juga:
Produktivitas Padi di Kediri Terus Naik Melalui Program DITO

"Pencegahananya hampir sama dengan pencegahan Covid-19, ditambah dengan tidak makan di tempat sembarangan," tambahnya.

Selain terus melakukan pemantauan, dia juga meminta masyarakat segera melapor ke fasilitas kesehatan jika menderita sakit dengan gejala sakit perut, mual muntah, feces pucat, kencing seperti teh tua serta demam ringan, khususnya pada anak.

Agar dapat segera ditangani, jangan menunggu hingga muncul gejala kuning atau bahkan penurunan kesadaran.

Baca juga:
Pembangunan Pasar Ngadiluwih Dimulai Awal 2025, Pemkab Kediri Siapkan Rp30 M

Di Jawa Timur sendiri hingga hari ini juga belum ditemukan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan 114 kasus yang sebelumnya dicurigai sebagai sindrom jaundice (kuning) akut, ternyata setelah diverifikasi tidak terkait dengan hepatitis akut.

(ADV)