Pixel Codejatimnow.com

Dinas Kesehatan Sebut Belum Ada Kasus Hepatitis Akut di Jatim

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Erwin Astha Triyono dalam konferensi pers virtual soal hepatitis akut (Foto: Tangkapan layar Zoom)
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Erwin Astha Triyono dalam konferensi pers virtual soal hepatitis akut (Foto: Tangkapan layar Zoom)

Surabaya - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyebut belum ada kasus hepatitis akut yang ada di wilayahnya.

Kepala Dinkes Jatim, dr Erwin Astha Triyono mengaku kesulitan menyatukan pemahaman kepada masyarakat.

"Banyak informasi yang beredar membuat kita kesulitan untuk menyatukan satu pemahaman yang tujuannya sama. Makanya kita minta bantuan, untuk membantu kami mengklarifikasi 114 kasus suspek hepatitis akut yang sudah terlanjur menyebar," jelas dr Erwin saat konperensi pers virtual, Jumat (6/5/2022).

Menurut dr Erwin, 114 kasus itu dicurigai sindrom jaundice (kuning) akut, yang ternyata setelah diverifikasi tidak terkait dengan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

"Kami harapkan masyarakat menindaklanjuti, memang di Jatim belum ada kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya," jelas dia.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan secara resmi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (penyebabnya) pada tanggal 15 April 2022. Jumlah laporan dari berbagai negara terus bertambah.

Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris 114 orang, Spanyol 13 orang, Israel 12 orang, Amerika Serikat 9 orang, Denmark 6 orang, Irlandia < 5 orang, Belanda 4 orang, Italia 4 orang, Norwegia 2 orang, Perancis 2 orang, Romania 1 orang dan Belgia 1 orang dengan kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.

Baca juga:
Cara Optimalkan Sistem Imun Anak untuk Mengurangi Risiko Terjangkit Hepatitis

17 anak atau sekitar 10% di antaranya memerlukan transplantasi hati dan 1 kasus dilaporkan meninggal.

Melihat kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap KLB Hepatitis Akut dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.

Kewaspadaan itu meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Sedangkan berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jawa Timur, minggu I sampai minggu 17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), telah ditemukan 114 kasus dicurigai sindrom jaundice akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur. Di mana minggu ke-14 hingga minggu ke-17 cenderung mengalami kenaikan.

Baca juga:
Tulungagung Dikabarkan ada Kasus Hepatitis, RSUD dr Harjono Ponorogo Bersiap

Sebagai catatan, dari data SKDR tersebut adalah kasus yang dilaporkan dengan usia secara umum. Yakni tidak spesifik anak-anak atau kurang dari/sama dengan 16 tahun.

"Hingga saat ini masih belum ditemukan pasien positif hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Jawa Timur," tegas dr Erwin.

Menyikapi hal tersebut, Dinkes Jatim mengimbau masyarakat khususnya anak-anak dan orangtua untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.