Pixel Codejatimnow.com

Mahasiswa di Sampang dan Kota Kediri Juga Tolak Jabatan Presiden 3 Periode

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Fathor Rahman
Aksi mahasiswa di Sampang (Foto: Amiruddin for jatimnow.com)
Aksi mahasiswa di Sampang (Foto: Amiruddin for jatimnow.com)

jatimnow.com - Sejumlah mahasiswa di Sampang dan Kota Kediri turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap wacana jabatan presiden tiga periode, Senin (11/4/2022).

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kabupaten Sampang mendatangi kantor DPRD setempat dan menolak wacana tersebut.

Massa longmarc dari Pasar Srimangunan, Sampang. Mereka lalu berorasi dan membawa poster berisi penolakan. Mereka juga meminta pemerintah pusat menurunkan harga sembako, termasuk mengevaluasi kenaikan BBM.

"Kami berharap pemerintah tidak sewenang-wenang, dengan berwacana pemilu ditunda dan perpanjangan jabatan presiden tiga periode," kata salah satu demonstran.

Para mahasiswa ini menegaskan bahwa sejumlah kebijakan pemerintah banyak merugikan rakyat. Untuk itu, mereka meminta DPRD Sampang menjadi corong mahasiswa. Sehingga aspirasi mereka tersampaikan kepada pemerintah pusat.

Perwakilan mahasiswa itu kemudian ditemui Ketua DPRD Sampang, Fadol. Pihaknya menyampaikan jika aspirasi mahasiswa akan ditindaklanjuti ke DPR RI untuk disampaikan.

"Kami akan tindaklanjuti aspirasi teman-teman mahasiswa secepatnya," ujar Fadol.

Di Kota Kediri, Mahasiswa Tolak Dialog dengan DPRD

Puluhan mahasiswa dari PSDKU Universitas Brawijaya Kediri menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Kota Kediri, Senin (11/4/2022).

Baca juga:
Mahasiswa Demo di DPRD Situbondo, Polisi yang Bersihkan Sampah

Mereka membawa sejumlah poster, di antaranya poster besar bernada sarkasme 'Apa kabar Presiden, Pak De sehat? Pak De Haus? Haus kekuasaan'.

Aksi demo mahasiswa PSDKU Universitas Brawijaya di Kota Kediri (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)Aksi demo mahasiswa PSDKU Universitas Brawijaya di Kota Kediri (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

Dalam orasinya, mereka menolak wacana penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode, yang dinilai mencederai dan melecehkan konstitusi.

"Ini terjadi di tengah krisis ekonomi dan carut marut negara. Penundaan pemilu dan tiga periode sangat mencederai konstitusi, melecehkan konstitusi," teriak Korlap Aksi, Canifan.

Baca juga:
Dualisme Pimpinan Unisla Lamongan Meruncing, Mahasiswa Ancam Aksi Mogok Ngampus

Mereka juga membawa 7 poin tuntutan lain untuk segera dipenuhi pemerintah. Di antaranya soal kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng dan BBM. Juga soal Proyek Ibu Kota Negara yang dinilai masih belum perlu.

Aksi mereka berlangsung tertib selama dua jam. Dan mereka hanya berorasi tanpa ingin berdialog dengan anggota DPRD Kota Kediri. Mahasiswa menolak tawaran polisi sebagai bentuk ketidakpercayaan mereka terhadap parlemen.

"Adapun kami tidak melakukan dialog dengan parlemen adalah bentuk mosi tidak percaya kami. Sekali lagi, ini bentuk mosi tidak percaya kami," tegas Canifan.

Usai menggelar aksi, mereka langsung membubarkan diri. Sepanjang aksi, ratusan personel dari Polres Kediri Kota dan TNI terlihat melakukan pengamanan. Besok rencananya kelompok lain juga akan melakukan aksi serupa.