Mahasiswa di Sampang dan Kota Kediri Juga Tolak Jabatan Presiden 3 Periode
Editor : Narendra Bakrie Reporter : Fathor Rahman
Senin, 11 Apr 2022 14:57 WIB

Aksi mahasiswa di Sampang (Foto: Amiruddin for jatimnow.com)
jatimnow.com - Sejumlah mahasiswa di Sampang dan Kota Kediri turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap wacana jabatan presiden tiga periode, Senin (11/4/2022).
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kabupaten Sampang mendatangi kantor DPRD setempat dan menolak wacana tersebut.
Massa longmarc dari Pasar Srimangunan, Sampang. Mereka lalu berorasi dan membawa poster berisi penolakan. Mereka juga meminta pemerintah pusat menurunkan harga sembako, termasuk mengevaluasi kenaikan BBM.
"Kami berharap pemerintah tidak sewenang-wenang, dengan berwacana pemilu ditunda dan perpanjangan jabatan presiden tiga periode," kata salah satu demonstran.
Para mahasiswa ini menegaskan bahwa sejumlah kebijakan pemerintah banyak merugikan rakyat. Untuk itu, mereka meminta DPRD Sampang menjadi corong mahasiswa. Sehingga aspirasi mereka tersampaikan kepada pemerintah pusat.
Perwakilan mahasiswa itu kemudian ditemui Ketua DPRD Sampang, Fadol. Pihaknya menyampaikan jika aspirasi mahasiswa akan ditindaklanjuti ke DPR RI untuk disampaikan.
"Kami akan tindaklanjuti aspirasi teman-teman mahasiswa secepatnya," ujar Fadol.
Di Kota Kediri, Mahasiswa Tolak Dialog dengan DPRD
Puluhan mahasiswa dari PSDKU Universitas Brawijaya Kediri menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Kota Kediri, Senin (11/4/2022).
Mereka membawa sejumlah poster, di antaranya poster besar bernada sarkasme 'Apa kabar Presiden, Pak De sehat? Pak De Haus? Haus kekuasaan'.
Aksi demo mahasiswa PSDKU Universitas Brawijaya di Kota Kediri (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Dalam orasinya, mereka menolak wacana penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode, yang dinilai mencederai dan melecehkan konstitusi.
"Ini terjadi di tengah krisis ekonomi dan carut marut negara. Penundaan pemilu dan tiga periode sangat mencederai konstitusi, melecehkan konstitusi," teriak Korlap Aksi, Canifan.
Mereka juga membawa 7 poin tuntutan lain untuk segera dipenuhi pemerintah. Di antaranya soal kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng dan BBM. Juga soal Proyek Ibu Kota Negara yang dinilai masih belum perlu.
Aksi mereka berlangsung tertib selama dua jam. Dan mereka hanya berorasi tanpa ingin berdialog dengan anggota DPRD Kota Kediri. Mahasiswa menolak tawaran polisi sebagai bentuk ketidakpercayaan mereka terhadap parlemen.
"Adapun kami tidak melakukan dialog dengan parlemen adalah bentuk mosi tidak percaya kami. Sekali lagi, ini bentuk mosi tidak percaya kami," tegas Canifan.
Usai menggelar aksi, mereka langsung membubarkan diri. Sepanjang aksi, ratusan personel dari Polres Kediri Kota dan TNI terlihat melakukan pengamanan. Besok rencananya kelompok lain juga akan melakukan aksi serupa.
Berita Terkait

Bank Jatim Bantu Tingkatkan Kualitas UMKM di Kabupaten Kediri
Kamis, 19 Mei 2022 15:03 WIB
Mengawali Karier di Eropa, Arthur Irawan Ingin Gantung Sepatu di Persik Kediri
Kamis, 19 Mei 2022 12:44 WIB
Bea Cukai Kediri Gagalkan Pengiriman 1,9 Juta Batang Rokok Ilegal ke Jateng
Kamis, 19 Mei 2022 11:43 WIBBerita Lainnya

Ajakan Nikah Ditolak, Pria di Lamongan Pukuli Wanita Selingkuhannya
Kamis, 19 Mei 2022 16:05 WIB
Cerita Keluarga Korban Laka Bus di Tol Sumo, Najwa Sempat Meneteskan Air Mata
Kamis, 19 Mei 2022 15:50 WIB
Harkitnas, Ribuan Kader PDIP Surabaya Gelar Senam Indonesia Cinta Tanah Air
Kamis, 19 Mei 2022 15:38 WIB
Sambang Dapur Ayam Rantinem Langganan Bupati Ipuk, Sehari Masak 100 Ekor
Kamis, 19 Mei 2022 15:35 WIB