Pixel Codejatimnow.com

Degradasi dan Dikalahkan Bhayangkara FC, Suporter Persela Geruduk Rumdin Bupati

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Suasana saat aksi protes suporter Persela pecah di Pendopo Lokantantra Lamongan. (Foto: Faisol for jatimnow.com)
Suasana saat aksi protes suporter Persela pecah di Pendopo Lokantantra Lamongan. (Foto: Faisol for jatimnow.com)

Lamongan - Massa suporter Persela melakulan aksi protes di depan rumah dinas Bupati Lamongan atau Pendopo Lokantantra. Hal ini setelah tim kesayangan mereka dipastikan terdegradasi dari Liga 1 Indonesia.

Selain itu, massa suporter juga kecewa lantaran tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu baru saja menelan kekalahan dari Bhayangkara FC dengan skor telak 0-4.

"Kami meminta pertanggungjawabannya, untuk minta maaf. Kami meminta kedepannya untuk diperbaiki," sorak salah seorang suporter, Minggu (20/3/2022) malam.

Massa aksi sempat brutal dan nyaris berbuat onar, untungnya dapat diredam oleh personel TNI/Polri yang berjaga.

Sementara itu, mewakili Menejemen Persela Edy Yunan menyampaikan permintaan maaf kepada publik Lamongan dan mengabarkan jika Persela telah degradasi.

Baca juga:
Persela Lamongan Bertekad Rebut 2 Laga Penutup Usai Terdegradasi

''Kedatangan Anda kesini karena peduli dengan Persela. Kita semua tidak berharap degradasi, sejak kemarin, kita sudah degradasi," ungkapnya kepada wartawan.

Pihaknya telah berupaya maksimal, namum kondisi pandemi hingga laga tanpa suporter diakuinya mempengaruhi hasil demi hasil yang di terima Persela.

"Kita sudah berupaya sekuat mungkin dengan cara apapun.Tetapi yang ada di lapangan berbeda, dan tidak bisa terwujud seperti harapan kita," urainya.

Baca juga:
Ketua LA Mania Soal Persela Turun Kasta: Ini Bukan Akhir!

Yunan berjanji, bakal berupaya mengembalikan kejayaan Persela untuk kembali berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Semua pihak mari di musim depan bahu membahu untuk eksis dan kembali ke Liga 1, kami manajer tidak bisa berbuat apapun tanpa bantuan semua pihak," paparnya.