Pixel Codejatimnow.com

Harga Eceran Tertinggi Dicabut, Minyak Goreng di Jombang Masih Langka

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Elok Aprianto
Rak minyak goreng di toko modern di Jombang, kosong. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Rak minyak goreng di toko modern di Jombang, kosong. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dalam kemasan yang ditetapkan pemerintah, berakhir hari ini. Meski begitu, minyak goreng kemasan di Kabupaten Jombang masih sulit dicari di toko modern maupun pasar tradisional.

Dari pantauan jatimnow.com, stok minyak goreng kemasan di toko modern yang berada di Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, tidak ada. Rak khusus minyak goreng kemasan terlihat kosong.

Amar, salah satu pramuniaga toko modern di lokasi mengatakan, hari ini tidak ada stok minyak goreng dalam kemasan.

"Sudah habis, mas. Minyak datang langsung diburu ibu-ibu," ungkap Amar, Rabu (16/3/2022).

Menurutnya, pengiriman minyak goreng sangat sedikit dan dibatasi. Setiap kali pengiriman hanya 2 karton saja.

"Setiap hari hanya dua karton jadi ya langsung habis," jelasnya.

Bahkan, diakui Amar, belum ada pengiriman minyak goreng ke tokonya sejak kemarin, meski harga sudah kembali normal.

"Kalau sekarang belum ada kiriman," bebernya.

Terkait penghapusan HET, lanjutnya, untuk kemasan satu liter minyak goreng dijual dengan harga Rp24 ribu. Sedangkan untuk kemasan 2 liter bisa mencapai Rp38 ribu.

"Ya tadi teman-teman sudah bikin status kalau harganya sudah kembali normal," ucapnya.

Sementara itu, pedagang di Pasar Pon Jombang masih menjual sisa stok kiriman minyak goreng dari distributor. Iwan, salah satu pedagang mengatakan, stok minyak goreng masih sedikit.

"Ini tinggal sedikit stok minyaknya. Hanya ada kemasan yang satu literan saja," ungkapnya.

Ia menjual minyak goreng kemasan 1 liter seharga Rp15 ribu. Sedangkan terkait perubahan harga yang kembali normal, Iwan belum mengetahui pasti.

"Infonya memang kembali ke pasaran lagi. Kalau kita ya menjualnya sesuai harga yang kami dapat dari distributor nanti. Kalau mahal ya kami jual mahal. Kalau sekarang harga baru ini berapa-berapa belum tahu. Karena belum ada kiriman dari distributor," pungkasnya.

Terpisah, Kabid Sarana Perdagangan dan Bahan Pokok Penting Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang, Nursila Cahyaningrum menjelaskan, pada hari ini harga minyak goreng kemasan berubah kembali.

Baca juga:
Catat Ibu-ibu! Mendag Zulkifli Sebut Minyak Goreng Rp14 Ribu Diluncurkan Besok

Nursila menyebut, berubahnya harga ini lantaran ada kebijakan baru dari pemerintah pusat terkait berakhirnya kebijakan satu harga untuk minyak goreng kemasan.

"Memang ada relaksasi harga untuk minyak goreng kemasan maupun curah," ujarnya.

Ia mengaku, baru pada hari Selasa (15/3/2022) malam, surat edaran terkait harga minyak goreng kemasan keluar.

"Ada perubahan harga minyak goreng mulai tanggal (17/3/2022),” ungkapnya.

Nursila menyebut, untuk harga minyak goreng kemasan, penentuan harga diserahkan ke perusahaan masing-masing.

"Seperti Filma nanti disesuaikan dengan kondisi mereka," katanya.

Sedangkan yang mendapat subsidi dari pemerintah, lanjut Nursila, hanya minyak goreng curah.

Baca juga:
Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut, Harga di Pasar Tradisional Jombang Normal

"Tapi harganya juga berubah untuk migor curah yang sebelumnya Rp11.700 per kg sekarang menjadi sekitar Rp15 ribu per kg. Tapi ini surat edaran. Untuk peraturan menterinya masih belum ada. Infonya masih disusun," bebernya.

Saat ditanya stok minyak goreng kemasan di pasar langka, ia mengaku kondisi di toko modern memang mengalami kekosongan stok.

"Ya kalau di toko modern memang tidak ada stok. Karena barang datang langsung habis," katanya.

Sedangkan untuk stok di pasar tradisional, pihaknya mengaku kondisinya masih aman.

"Kalau di pasar masih aman. Karena kami juga ada operasi pasar (OP). Untuk harga sendiri juga masih belum berubah. Karena pedagang belum banyak yang tahu," bebernya.

Dikatakannya, adanya perubahan harga ini pastinya membuat stok minyak goreng di toko modern akan kembali normal.

"Kalau ada perubahan harga ini. Stok minyak goreng akan kembali. Karena beberapa perusahan pasti mengirimkan produknya," pungkas Nursila.