Pixel Codejatimnow.com

Jumlah Pendaftar Haji di Jombang Kian Menurun

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Elok Aprianto
Kantor penyelenggara haji dan umroh di lingkungan Kemenag Kabupaten Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Kantor penyelenggara haji dan umroh di lingkungan Kemenag Kabupaten Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Meski aturan karantina dan Swab PCR yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi bagi jemaah haji dan umroh sudah dihilangkan, antusiasme warga di Jombang untuk berangkat ke tanah suci diketahui menurun.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jombang Salim Basawad menyampaikan, sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah terkait penyelenggaraan haji.

"Sebagai informasi awal, pemerintah pusat masih berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait haji tahun ini," ungkap Salim, Selasa (15/3/2022).

Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Pemerintah Arab Saudi memang akan menerima haji dari luar negeri. Saat ini kuota masing-masing negara sedang ditentukan termasuk jemaah asal Indonesia.

"Dan kami masih menunggu informasi resmi dari pemerintah pusat maupun provinsi," ucapnya.

Untuk saat ini, sambung Salim, di Kabupaten Jombang ada 1.051 jemaah yang siap berangkat haji. Mereka adalah jemaah yang sudah melakukan pelunasan haji sejak 2020 lalu.

Baca juga:
Satu dari 113 Jemaah Haji Ponorogo Tertinggal di Madinah Karena Sakit

"Mereka juga yang keberangkatannya tertunda sejak 2020," terangnya.

Ia merinci jumlah pendaftar haji setiap tahunnya makin menurun terutama sejak pandemi Covid-19. Pada tahun 2019 total ada 4.871 pendaftar haji, lalu pada tahun 2020 menurun jadi 3.000 pendaftar dan kemudian pada 2021 hanya ada 1.871 orang.

”Memang selama pandemi mengalami penurunan,” tegasnya.

Baca juga:
Kisah Jemaah Haji Kediri Dibekali Sambel Pecel Mas Dhito

Salim menyebut, untuk tahun 2022 tercatat ada 314 pendaftar, dengan rincian pada Januari sebanyak 166 orang, kemudian Februari 113 orang dan Maret 35 orang.

"Sebelum pandemi Covid-19, dalam sehari ada 20-30 orang. Namun sejak Pandemi menurun sekitar per harinya 10-an orang,” tukasnya.