Pixel Codejatimnow.com

Banyuwangi Sudah Kondusif, Warga Tak Ingin Bentrokan Pesilat Terulang

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Rony Subhan
Lokasi bentrokan dua perguruan silat di Banyuwangi yang sudah tampak kondusif.(Foto: Rony Subhan/jatimnow.com)
Lokasi bentrokan dua perguruan silat di Banyuwangi yang sudah tampak kondusif.(Foto: Rony Subhan/jatimnow.com)

Banyuwangi - Bentrokan dua perguruan silat sempat terjadi di Dusun Sidomukti, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Tapi kini, kondisinya sudah kondusif. Warga pun berharap bentrokan antarperguruan silat tidak kembali terulang.

"Pertama, yang jelas keamanan (terganggu). Kalau korban harta, sampeyan (Anda) cek sendiri, ya nggak seberapa lah. Yang paling dirasakan itu korban trauma. Ya, harapannya seperti itu (bentrokan tidak kembali terulang)," kata Ketua RT setempat Purnadi, Sabtu (12/3/2022).

Seperti diketahui, bentrokan dua perguruan silat di Banyuwangi terjadi pada Rabu (9/3/2022) sore. Kemudian berlanjut pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sempat berhenti, pertikaian kembali pecah pada Kamis (10/3/2022) dini hari. Insiden mengakibatkan seorang anggota perguruan pencak silat meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka.

Menurut Purnadi, banyak warga turut menjadi korban. Mereka ketakutan dan tak ingin bentrokan kembali terjadi. "Sebab kami, warga, sebenarnya tidak tahu masalah dari kedua belah pihak. Kami hanya kena imbas. Masalahnya apa, kami juga tidak tahu," kata Purnadi.

Baca juga:
Pilihan Pembaca: Konser Denny Caknan, Penjual Dawet, Bentrokan Massa Pesilat

Pantauan di Dusun Sidomukti, Desa Sukorejo, aktivitas warga sudah berjalan seperti biasa. Personel keamanan masih berjaga di sejumlah titik, seperti kantor kepala desa, rumah warga, dan persimpangan jalan.

Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didiek Harianto mengatakan, tim gabungan keamanan Polri dibantu TNI telah ditempatkan di lokasi. Termasuk di antaranya satu peleton Brimob, TNI AD dan TNI AL, yang diterjunkan untuk melakukan penyekatan-penyekatan di beberapa titik.

Baca juga:
Begini Pengakuan Saksi Mata Bentrokan Massa Pesilat

Selain itu, Satreskrim Polresta Banyuwangi melakukan patroli siber untuk mengantisipasi informasi-informasi hoaks terkait kasus ini. "Semua telah sepakat untuk melakukan konsolidasi ke dalam dan mendinginkan suasana. Kedua pihak juga sepakat menyerahkan proses hukum pada kepolisian," kata Didiek.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria meninggal dunia dalam bentrok antardua perguruan silat di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (10/3/2022) dini hari. Forum Komunukasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah bertemu pimpinan kedua perguran silat untuk menghentikan konflik. Yakni, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa (PN).